melakukan ibadat atau amal itu, maka baginya ditulis
pahala amal tersebut sedangkan penyakitnya tetap sebagai penebus dosa jika
bertaubat namun lika niatnya lain (misalnya: "Niat mengulangi laku maksiatnya, nanti
jika sembuh) maka sakitnya tidak dapat menebus dosanya.
Dari Hasan Bashry, Nabi , bersabda: "Penyakit panas yaitu bagian setiap orang
mukmin, dari api neraka (yakni) sebagai pengganti api neraka.”
Dari Abu Said Khudry, Nabi bersabda: Tuhanmu berfirman: "Demi Kemenangan dan
KeagunganKu, tidak seorangpun dikeluarkan dari dunia, sedang rahmatKu baginya,
kecuali segala dosanya disucikan terlebih dahulu (yakni) dengan penderitaan: "Sakit,
511 Tanbih al-Ghafiln
atau sempit penghidupannya, maka jika masih ada juga dosanya sakaratul maut
diberatkan kepadanya, hingga nanti ia menghadap Aku sudah bersih dosanya seperti
baru lahir dari ibunya.”
”Dan sebaliknya, tidak seorangpun dikeluarkan dari dunia, sedang siksaKu baginya,
kecuali dibayar kontan setiap perbuatan baiknya (yakni) dengan berbadan sehat,
lapang penghidupannya, dan jika kebaikannya masih ada (belum dilunasi semua),
maka sakaratul maut diringankan baginya, hingga nanti ia menghadap Aku tiada
sedikitpun kebaikan yang tersisa baginya (yang berarti neraka Hawiyah baginya).”
Nabi bersabda: "Barang siapa menengok orang sakit berarti telah masuk dalam
rahmat, saat duduk di sampingnya berarti telah menyelam dalam rahmat.”
Dari Ibnu Umar, Bersabdalah Nabi : "Orang menengok orang sakit atau mengantarkan
mayit (jenazah), bagaikan puasa di tengah perang sabil sehari, perbandingannya
dengan hari-hari lainnya yaitu 700 (tujuh ratus) hari.
Ada orang mengeluh di hadapan Ummu Darda', akibat kekerasan hatinya, dijawab:
"Itu penyakit yang sangat berbahaya, namun cobalah kau obati dengan obat sebagai
berikut:
1. Menengok (kawan atau saudara) yang tengah sakit.
2. Mengantarkan mayit (kawan atau saudara) muslim.
3. Ziarah kubur.
Orang itu menaati nasihat tersebut, tidak lama kemudian sembuhlah penyakitnya, dan
datang kepada Ummu Darda' seraya mengucapkan: JAZAAKILLAAHU KHAIRAN”.
Mudah-mudahan anda dibalas kebaikan oleh Allah .
512 Tanbih al-Ghafiln
BAB 79
Tentang Keutamaan Salat Tathawwu' (Salat Sunnah)
Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan Bashry, Rasulullah 3 bersabda:
"Ada 3 keistimewaan bagi pelaku salat, yaitu:
1. Dikepung para malaikat (melindunginya), mulai dari bawah kakinya hingga ke atas
(langit).
2, Rahmat dicurahkan mulai dari langit hingga ke atas kepalanya.
3. Diseru malaikat: "Seandainya pelaku salat itu tahu dengan siapa ia bicara, pasti
tidak rela memutus pembicaraan (berhenti dari salat)nya.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar, Nabi mengirim pasukan berani
mati, begitu datang langsung menyerang musuh hingga memperoleh ghanimah
sebesarnya, Tanya sahabat: Ya Rasulullah, belum pernah kami saksikan pasukan
secepat ini keberanian menyerangnya, dan ghanimah sebesar ini, sabda beliau: "Ada
pasukan yang melebihi itu kecepatan dan kebesaran hasilnya, yaitu: "Para pelaku
salat Subuh, lalu duduk berzikir hingga terbit matahari, dan dilanjutkan dengan salat
dhuha 2 rakaat, baru kemudian pulang ke rumah masingmasing, inilah yang melebihi
pasukanku tersebut di atas”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar, Nabi bersabda: "Setiap hari
(pagi) manusia diwajibkan bersedekah bagi Setiap ruas badannya, lalu sabdanya:
"Mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan yaitu sedekah, zikir pada Allah,
sedekah, bersetubuh dengan Istrinya, sedekah, Ditanya: "Ya Rasulullah, memuaskan
syahwatnya juga dapat pahala sedekah? Jawabnya: "Menurut pandapatmu
bagaimana, jika Syahwat dilampiaskan pada yang diharamkan, berdosa? Ya benar,
kata Sahabat Maka demikian pula, jika syahwat disalurkan pada yang halal (istrinya
sendiri), pasti mendapat pahala sedekah, dan untuk mencukupi Semua itu (ros-ros
persendian) dua rakaat salat sunah Dhuha.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Rifa'i, Nabi bersabda: "Hai paman
Abbas, Aku akan menghadiahkan suatu amalan yang sangat bermanfaat bagimu,
maukah anda? jawabnya: "Tentu, semoga engkau tetap menjadi kesayanganku yang
kubela (mati-matian), sekalipun harus mengorbankan kedua orang tuaku, lalu sabda
513 Tanbih al-Ghafiln
beliau : "Lakukanlah salat (sunah) 4 rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan surat
dan bertasbih 15x (masih dalam keadaan berdiri), kemudian rukuk dan bertasbih, lalu
itidal bertasbih 10x, terus sujud dan bertasbih 10x, duduk diantara dua sujud dan
bertasbih 10x, lalu sujud lagi dan bertasbih kemudian duduk (sesudah sujud kedua),
sebelum berdiri dengan sebutan duduk istirahat dan bertasbih 10x, maka juAllah nya
75x pada setiap rakaat (bertasbihnya), sedangkan 4 berarti berjuAllah 300x bertasbih,
maka seandainya dosa-dosamu sebanyak pasir di lautan ('Alij), pasti dampuni oleh
Allah. Sahut Abbas: "Jika tidak mampu melakukannya setiap hari? Jawabnya: "Boleh
setiap Jumat sekali, Jika tidak mampu sejumat sekali? Lakukanlah setiap bulan sekali,
Jika tidak mampu juga? Jawabnya: "Lakukanlah setiap tahun sekali”. (Al Hadis)
Catatan:
Dimaksud dengan: Salat sunah 4 rakaat tersebut dalam hadis, yaitu salat sunah
Tasbih, yang setiap rakaatnya membaca tasbih sebanyak 75x, jadi keseluruhan
juAllah tasbihnya 300x (dalam 4 rakaat).
Sedangkan bacaan tasbihnya bisa pilih di antara dua tasbih berikut ini, yaitu:
1. Artinya: "Maha Suci Alah, segala puji bugiNya, tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah
dan Allah Muhu Agung”.
2. Atau cukup dengan: Tasbih pendek ini digunakan saat waktu tidak mengizinkan,
namun jika waktunya lapang, maka sebaiknya menggunakan tasbih yang pertama
(sempurna) yang memberati timbangan amal baik, melebihi bumi-langit berikut isinya.
Kata Ka'bul Akhbar: "Seandainya orang tahu besarnya pahala salat sunah 2 rakaat,
pasti nyata baginya melebihi gunung, sedangkan salat Fardu melebihi itu, sehingga
seorangpun tidak sanggup membayangkan besarnya pahala tersebut.
Dari Zaid Khalid Juhany, Rasulullah bersabda:
Artinya:
"Lakukanlah salat (sunah) di rumahmu, jangunlah rumahmu dibuat kuburan (semata
hanya dibuat tidur saja) . (Al Hadis)
514 Tanbih al-Ghafiln
Dari seorang sahabat, Nabi bersabda: "Salat sunah yang dilakukan di rumah, lebih
utama daripada di muka masyarakat umum, seperti keutamaan salat berjamaah
dibandingkan dengan sendirian”.
Sabda beliau pula: "Salat sunah di rumah, yaitu menjadi penerang, dari itu
terangilah rumahmu (dengan melakukan salat sunah). (Al Hadis)
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Orang yang salat sunah 20 rakaat di antara
Magrib dengan Isyak, pasti dipelihara (keselamatan) keluarga, harta, agamanya di
dunia dan di akhirat. Dan bagi orang yang sesudah salat Subuh duduk (di tempat salat
tiada bergeser, sambil zikir), hingga matahari terbit, dilanjutkan dengan salat (sunah
Dhuha) 2 rakaat, pasti Allah membuatkan dinding (penutup) api neraka kelak di hari
Kiamat (agar tidak sampai terkena api).
Zaid Aslam dari Umar, katanya: ”Nasihatilah aku hai paman Abu Dzar. Jawabnya:
"Terimalah nasihatku ini dari Nabi sebagai berikut: "Pelaku salat Dhuha, tidak
termasuk golongan manusia yang lupa (sekalipun hanya 2 rakaat saja), dan yang
melakukannya 4 rakaat, dimasukkan ahli ibadat, dan yang melakukan 6 rakaat
selamat dari laku dosa pada hari tersebut, sedangkan yang melakukan (salat Dhuha)
8 takaat, diberi bangunan gedung di surga”. (Al Hadis)
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Di surga ada pintu yang bernama (BAABUDH-
DHUHA), kelak diseru (pelaku salatnya): "Hai orang-orang yang selalu melakukan
salat Dhuha inilah pintu kalian, silahkan masuk ke dalam (surga)”.
Salat diumpamakan seseorang tengah mengetuk pintu Raja, dan orang yang sering
mengetuk, maka tidak lama lagi (mungkin) dibukakan. (Ibnu Mas'ud).
Perbandingan antara salat sunah di siang hari dengan malam, yaitu seperti sedekah
terang-terangan dengan dirahasiakan”.
515 Tanbih al-Ghafiln
Dari Anas, Nabi bersabda: "Suatu tempat yang dibuat salat atau zikir, merasa
bergembira tembus hingga ke lapisan bumi tujuh, ia bangga pada bumi di sekitarnya,
dan saat seseorang salat di tengah hutan, bumi yang dibuat salat itu berhias
untuknya”.
Kata Khalid Madan: "Tuhan berbangga kepada malaikat dengan 3 macam manusia,
yaitu:
1. Yang berada di tengah lapangan luas (hutan), lalu azan, iqomat, kemudian salat
sendirian.
Maka Tuhan berfirman: ”Saksikanlah dia (hambaKu) tengah salat sendirian, tiada
seorangpun yang melihatnya, Maka turunlah 70.000 malaikat mengikuti salat di
belakangnya.
2. Yang tahajud di tengah malam, sujud hingga tertidur.
Maka Allah berfirman: "Hai para malaikat, saksikanlah dia (hambaKu), ruhnya di
tanganKu dan jasmani (badannya) sujud kepadaKu.
3. Yang berada di tengah medan laga (perang sabil), ia tetap tegak maju, hingga
terbunuh.
Mu'afy Imran menyatakan: "Kemuliaan seorang beriman (mukmin) yaitu: "saat tiada
berhajat kepada sesama manusia.
Dan kehormatannya yaitu: "di dalam tahajudnya di malam hari”.
WALLAAHHU ALAM
516 Tanbih al-Ghafiln
BAB 80
Tentang Salat Dengan Sempurna dan Khusyuk
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dan Salman Farisy, katanya: "Salat itu tidak
bedanya seperti timbangan, maka Barang siapa tepat (salatnya) pasti dipenuhi
bagiannya, namun bagi yang kurang tepat (menguranginya), tahu sendiri (pasti
diancam) dalam surat Al Muthafifin.
Berkata Hudzaifah, saat melihatorangsalat tidak menyempurnakan rukuk dan
sujudnya: "Kau jangan sekali-kali mati dalam salat seperti itu, pasti kau mati di luar
fithrah yakni (agama Islam).
Dari Hasan Bashry, Nabi bersabda: "Pencuri yang paling jahat yaitu orang yang
mencuri salatnya. Dimaksud yaitu: "Orang yang tidak menyempurnakan rukuk dan
sujudnya (saat salat)”. (Al Hadis)
Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang salatnya tidak mampu mendorong beramal kebaikan,
dan tidak menghindari kemunkaran, pasti tidak semakin dekat dengan Allah (bahkan
menjauh dariNya), Firman Allah:
Artinya:
"Tepakkanlah salat, sebab salat itu sanggup menghindarkan pelakunya dari laku keji
dan munkar”. (An kabut 45) Melakukan salat dengan memperhatikan orang di
sekitarnya, maka tidak dianggap salatnya. (Hakam Uyainah) Muslim Yasar dalam
menguji ketekunan salatnya berkata kepada keluarga (anak-anak)nya: "Jika aku salat
kalian boleh omong-omong, Pasti tidak akan di dengar kata-kata kalian.
Di tengah melakukan salat, Yakub Qary sorbannya dicuri orang (pencuri), kawannya
tahu bahwa itu yaitu sorban Ya'kub, lalu kawanan pencuri itu menasihati agar
mengembalikan saja, takut tertimpa musibah (akibat) doanya, Langsung ia
mengembalikannya dan Ya'kub tengah salat belum selesai. sesudah salam pencuri itu
minta maaf kepadanya dan kata Ya'kub: "Tidak terasa bagiku, siapa yang mengambil
dan mengembalikan sorbanku ini”.
517 Tanbih al-Ghafiln
Di tengah melakukan salat, Rabi'ah 'Adawiyah tercucuk matanya (vakni saat sujud),
namun ia tidak merasakannya, kecuali sesudah salam.
Setiap akan berwudu, Hasan Bin Ali berubah wajahnya (pucat), saat ditanya, ia
menjawab: "sebab aku akan mengnadap Penguasa (Raja) Yang Mahakuasa”. Dan
setiap akan naik (masuk) masjid, kepalanya diangkat seraya berdoa:
Artinya:
"Ya Tuhan, hambaMu berada di pintuMu, hai Zat sangat baik, saat ini telah tiba
manusia durhaka, seruanMu: "Yang baik hendaklah memaafkan yang durhaka
(bersalah atau berdosa). Engkau yaitu Zat Yang baik, dan aku yang penuh dosa,
mak maafkanlah segala dosaku dengan kebaikanMu, hai Zat Yang Pemuruh”. Buru
kemudian ia musuk ke dulam masjid”.
saat beliau melihat orang salat sambil membenahi (meluruskan) jenggotnya, lalu
bersabda: "Seandainya hati (orang itu) khusyuk, pasti khusyuk pula anggota
badannya”. (Al Hadis)
Setiap waktu salat tiba, S. Ali Abu Thalib menjadi bergetar seluruh persendiannya,
dan wajahnya berubah (pucat), saat ditanya, Jawabnya:
"sebab telah datang waktunya amanat, yang pernah ditawarkan kepada jangit-bumi
dan gunung-gunung (saat itu mereka semua) menolak amanat tersebut sebab
takutnya, kemudian manusia berani (sanggup) memikul tanggungan amanat itu, Dan
aku tidak.tahu persis: "Apakah dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya atau
tidak”. Hal serupa juga dialami oleh Ali Zainal 'Abidin putra Husain putra Ali Abu Thalib
.
Kata Sa'id Jubair:”Tbnu Abbas saat mendengar suara (seruan) azan, ia menangis
sampai basah sorbannya, dan merah matanya, saat ditanya, Jawabnya:
"Seandainya manusia tahu persis suara (seruan) mu'adzin, pasti tidak mungkin
sempat beristirahat dan tidur”. Apa yang dimaksud? Jawabnya:
1. Seruan:
518 Tanbih al-Ghafiln
Maksudnya:
"Hai sekalian manusia yang tengah sibuk mengurusi harta dunia, berhentilah dulu
sejenak, sambutlah seruan ini, istirahatkanlah badanmu dun seseralah beramal baik
demi keuntungan dirimu”.
2. Seruan:
Maksudnya:
” Aku mohon persuksian semua musvarakat langit-bumi, bagiku di sisi Allah kelak di
hari Kiamat, buhwwu: ”Aku telah menyeru kalian”.
3. Seruan:
Maksudnya,
"Aku mohon persaksian dari para Nabi (khususnya) Nabi Muhummad kelak di hari
Kiamat, bahwa aku telah memberitahu kepada kelian setiap harinya 5x.
4. Seruan:
Maksudnya,
“Sungguh. Allah telah menegakkan salat bagi kalian, maka tegakkanlah salat olehmu
”.
5. Seruan:
Maksudnya:
“Masuklah kalian dalam rahmat dan pesanslah petunjuk bagimu”.
6. Seruan:
Maksudnya:
"Segala pekerjaan (urusan duniawi) terlarang bagimu, sebelum melaksanukun salat”.
519 Tanbih al-Ghafiln
7. Seruan:
Maksudnya:
"Inilah "amanat” tujuh lapisan bumi-langit, sudah berada di pundukmu, muka terserah
kepada kalian, akan dilaksanakan atau tidak”.
Nabi bersabda: "Terkadang dua orang sama-sama salat (rukuk dan sujudnya juga
sama), namun perbandingan di antara keduanya, seperti jauhnya langit dengan bumi
(yakni) di dalam kekhusyukannya)”.
Isham Yusuf bertanya: Ilai Hatim, apa yang dimaksud dengan menyempurnakan
salat? Jawabnya: "Menjelang waktu salat tiba, sudah siap dengan wudu sempurna,
lalu berdiri tegak di tempat salat sepenuh jiwa raganya, hingga terbayang seakan-
akan Kakbah di depan mara, dan magam tepat di dada, Allah Mengetahui segala isi
hati (pelaku salat), kaki seakan di atas shirath, surga di sisi kanannya dan neraka di
kirinya, Izrail (malakul Maut) di belakangnya, dan punya perasaan bahwa ”Salat ini
yang terakhir dilakukan olehnya”.
Kemudian takbir dengan khusyuk, dan hening penuh tafakkur (berpikir), saat
membaca Fatihah dan surat, lalu rukuk penuh tawadlw, dan sujud dengan tunduk
merendah serta memohon. Terus duduk dengan sesempurnanya, baca tahiyat
(tasyahud) dengan penuh harapan, dan takut, akhirnya salam menurut sunnatur
Rasulullah.
Kemudian semuanya diserahkan secara ikhlas kepada Allah , terus berdiri (sesudah
selesai) salat dengan penuh rasa takut jika tidak diterima, dan penuh harap
diterimanya oleh Allah . Dan semuanya dipelihara pula dengan penuh rasa sabar.
Tanya Isham: "Sejak berapa tahun, anda lakukan salat seperti yang diceriterakan
tadi? Jawabnya: "Sejak 30 tahun. Akhirnya ia menangis dan berkata: "AKU SAMA
SEKALI BELUM PERNAH MELAKUKAN SALAT SEPERTI YANG ANDA
JELASKAN”.
saat Hatim tertinggal dalam mengikuti salat seorang kawan bertakziah kepadanya,
lalu ia menangis, katanya: "Seandainya aku kematian putraku, pasti separuh
520 Tanbih al-Ghafiln
masyarakat (Balkh) ini, bertakziyah kepadaku”. namun hanya seorang terdekatku yang
bertakziyah, akibat aku tertinggal salat berjamaah, padahal bagiku ketinggalan salat
berjamaah lebih susah atau sedih daripada ketinggal mati semua putra-putriku”.
Kata seorang ahli hikmah: ”Salat diibaratkan seperti hidangan makanan Allah bagi
orang-orang beriman, setiap harinya 5x, seperti jamuan tamu yang menghimpun
aneka macam makanan yang lezat-lezat, demikian pula salat yang menghimpun
aneka gerakan, zikir, setiap gerak berisi hikmah dan pahala serta penebus dosa.
Banyak orang salat, namun sangat sedikit yang sempurna dalam artian yang
sesungguhnya, oleh sebab itulah Allah menyebutkan orang mukmin (sifatnya)
sebagai orang yang menegakkan salat, sebaliknya menyebut orang munafik sebagai
orang yang salat semata-mata, sehingga Dia mengancam dalam ayat:
Artinya:
"Orang-orang yang salat diancam dengan neraka wail, yaitu Yang melupukan tujuan
salatnva”. Mereka yang salat semata-mata hanya sebab manusia dan engsun
membuntu kepada lain orang, (yakni) dengan sulat ia tidak sungsup merubuh sifat-
sifat yang buruk)”.
Sedangkan bagi orang mukmin disebutkan dalam ayat:
Artinya:
”Mereka yang menegakkan salat dengan sempurna, dan membelanjukun sebusian
(kecil) dari reseki pemberian Kumi demi lain orung”.
IQAMATUSH-SHOLAT maksudnya: ”Tetap memelihara waktu salat, pokok-pokok
salat dan kesempurnaan rukuk, sujud dan kekhusyukannya.
Menurut seorang Ulama hikmah: "Orang tengah melakukan salat itu ada dua, yaitu:
1. Khusus, maksudnya ia merasakan kebesaran salat, tegak dengan penuh
keyakinan, penuh rasa takut, dan menunaikann dengan keagungan, sesudah selesai
penuh dengan rasa takut
521 Tanbih al-Ghafiln
2. Umum, maksudnya: "Melakukan salat penuh dengan lupa, tegak dengan masa
bodoh, dan menunaikan dengan penuh was-was (ragu), sesudah selesai perasaannya
aman.
Kata seorang Ulama hikmah dari Faris: "Jika seseorang melakukan Wudu dibayangi
dengan was-was tanpa perasaan keagungan salat, yang diingat hanya kesibukan
harta dunia, maka salat semacam itu tidak akan diterima.
522 Tanbih al-Ghafiln
BAB 81
Tentang Doa Mustajab (Terkabul)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah Abu Aufa, katanya: Materi
pelajaran Nabi yang disampaikan kepada seorang Badwy tentang sesuatu yang
dapat memuaskan dari hafalan Alquran yaitu:
Artinya: "Diulang sebanyak 5x. Sahut Badwy: "Semua itu yaitu pujian bagi Allah, lain
mana bagianku? Seru beliau : "Bacalah! ALLAAHHUMMAGHFIRLII WARHAMNII
WAHHDINII WARZUQNII WA 'AAFINII. Artinya:
"Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, tunjukilah dam beriluh rezeki serta
selumatkanlah aku”, sebanyak 5x,dan semua itu dihitung olehnya dengan 10 jari
tangannya. Lalu sudah dia pergi, beliau bersabda: "Sungguh kedua tangan Badwy ini
dipenuhi kebaikan, jika melaksanakan "Materi pelajaran” yang buru disumpaikan
kepudunya.
Al Faqih menjelaskan: "Materi pelajaran yang diterima oleh Badwy itu yaitu "Bacaan
di dalam salat” sebagai pengganti "Bacaan Alquran bagi yang sama sekali tidak
pandai Alquran dan diharapkan dengan bacaan tersebut dapat memadai bacaan
Alquran.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Usman Abu 'Ash, katanya: "saat aku
sakit hampir mati, Rasulullah 5g datang berkunjung (menengok) padaku, seraya
bersabda: ”Usaplah sakitmu dengan tangan kananmu sambil membaca: AUUDZU
BI 'IZZATILLAAHHI MIN SYARRIMAA AJIDU WA UHAADZIRU.
Artinya:
"Aku berlindung dengun Kemenangan dan Keagungan Alah, dari derita (bahaya) yang
kurusukan dan menakutkan”.
Kemudian materi pelajaran beliau aku amalkan, akhirnya lenyaplah rasa sakit bagiku
(bi-idznillah)”.
523 Tanbih al-Ghafiln
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Atha-k, katanya: "Orang yang salat
(sunah) 12 rakaat, tanpa diselingi (sesudah salam) dengan bicara, lalu membaca surat
Fatihah sebanyak 7x, ayat Kursy sebanyak 7x, dan membaca:
LAAILAAHAILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU
WALAHUL HAMDU WAHUWA ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR sebanyak 10x,
kemudian sujud dan berdoa sebagai berikut:
ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BI MAAADIDIL IZZI MIN 'ARSYIKA WAMUNTAHAR
RAHMATI MIN KITAABI WABISMIKAL 'AZHIIMI WA JADDIKAL ALAA
WAKALIMAATIKAT TAAMMATI ..... lalu menyebutkan apa yang dihajatkan), insya
Allah terlaksana dan dikabulkan permohonannya, biidznillaah.
Pembantu Nabi :. (Maimunah Sa'ad) berkata: "Beliau bersabda kepada Salman
Farisy (ia tengah berdoa): "Hai Salman kau berhajat kepada Tuhan? Jawabnya: Ya,
Sabdanya: "Bacalah dulu memuji kepada Tuhan, sifat-sifatNya, dan bertasbih,
bertahmid dan tahlil. Para sahabat bertanya: Bagaimana cara memujiNya ya
Rasulullah? Jawab beliau : "Bacalah Fatihah 3x, itulah memuji kepada Tuhan, dan
baca pula surat Ikhlas 3x (QUL. HUWALLAAHU AHAD) itulah sifat Allah, dan
SUBAHAANALLAAH, WALHAMDULILLAAH, WALAAILAAHA ILLALLAAHU
WALLAAHU AKBAR, kemudian panjatkanlah hajatmu”.
Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang membaca istighfar (di bawah) ini, sebanyak 3x,
sehabis salat, Allah pasti mengampuni dosanya sekalipun besarnya sebanyak buih
lautan.
Inilah istighfarnya:
ASTAGHFIRULLAAHAL 'AZHIIM, ALLADZII LAAILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL
OAYYUUMU WA ATUUBUILAIIH .
Saran Al Faqih: saat istighfar hendaknya hati merasa menyesal atas perbuatan
dosanya, dan mohon ampun dengan sungguh-sungguh, pasti diampuni segala
dosanya oleh Allah . Menurut Hasan bin 'Ali: "Orang yang membaca 20 ayat (dibawah)
524 Tanbih al-Ghafiln
ini, pasti dijamin selamat dari bahaya, ancaman setan, penganiayaan penguasa yang
zalim, dan pencuri yang operasi (mencari sasarannya) serta hewan-hewan buas yang
membahayakan.
Inilah ayat-ayatnya:
Penjelasan: 20 ayat tersebut perinciannya yaitu sebagai berikut:
a. Ayat kursy
b. Surat Al A'raf 3 ayat, mulai dari:
INNA RABBAKUMULLAAHHULLADZII KHALAOAS SAMAAWAATI WAL ARDLI
hingga ..... OARIIBUM MINAL MUHSINIIN.
c. Surat Shaffat 10 ayat, mulai dari ayat pertama: hingga SYI HHAABUN
TSAAQIB.
d. Surat Rahman 3 ayat, mulai dari:
YAA MASYARAL JINNI WAL INSI hingga FALAA TANTASHIRAAN.
e. Akhir surat Hasyr 3 ayat, mulai dari: .
HUWALLAAHULLADZII LAAILAAHA ILLAA HUWA hingga akhir surat.
Kata Abu Hurairah: Ada orang suku Aslam bertanya: Ya Rasulullah, semalam kami
tidak bisa tidur. Kenapa? Disengat kala (serangga), lalu beliau bersabda: "Oleh sebab
itu setiap sore bacalah kalimat (di bawah) ini, pasti tidak ada sesuatu apapun yang
sanggup membahayakan dirimu. Inilah kalimat yang harus dibaca:
AUUDZU BIKALIMAA TILLAAHIT TAAMMATII KULIHHAA MIN SYARRI MAA
KHALAQ.
Artinya:
525 Tanbih al-Ghafiln
"Aku berlindung kepada "Kalimat Allah yang sempurnu seluruhnya” duri gangguan
(ancaman bahaya) mahkluk upapun duri ciptaanNya”.
Said Musayyab dari Mwadz Jabal, katanya: "Pada hari Jumat, Rasulullah mencariku,
lalu aku memenuhi panggilannya sesudah salat, Sabdanya: "Kenapa kau tidak
kelihatan? Jawabnya: "Aku punya hutang kepada orang Yahudi dan aku tidak berani
pergi ke mana-mana, khawatir ditahan olehnya, Kata beliau : "Hai Mw'adz, bacalah
(materi pelajaran) doa ini, dengan doa ini Allah akan membayar lunaskan segala
hutangmu, Jawabnya baik ya Rasulullah. Kemudian Mu'adz membacanya sebagai
berikut:
QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI TU'KTIL MULKA MAN TASYAA-U WA
TANZIUL MULKA MIMMAN TASYAA-U WATUIZZU MAN TASYAA-U WATUDZILLU
MAN TASYAA-U BIYADIKAL KHAIIR INNAKA 'ALAA KULLI SYAI-IN OADIIR TU
LIJUL LAILA FINNAHAARI WATUULIJUN NAHARA FIL LAILI WATUKH-RIJUL
HAYYA MINAL MAYYITI WATUKHRIJUL MAYYITA MINAL HAYYI WATARZUOU
MAN TASYAA-U BIGHAIRI HISAAB. YAARAHMAANAD DUN YAA WAL A AKHIR
ATI WA RAHIIMAHUMAA WATUTHII MINHUMAA MAN TASYAAU WATAMNAU
MINHUMAA MAN TASYAA-U FARHAMNII RAHMATAN TUGHNINII BIHAA
'ANRAHMATI MAN SIWAAKA.
Dan doa ini jika dibaca oleh orang yang tengah dibui (kurungan penjara), pasti segera
dibebaskan.
Dari Abu Umamah Bahily, Rasulullah bersabda: "Orang yang membaca doa (di
bawah) ini setiap pagi, jika mati langsung surga tempatnya, demikian pula yang
membaca sore hari, maka di malam harinya meninggal dunia, pasti masuk surga.
Inilah doa yang harus dibaca:
ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU LAAILAAHA ILLAA ANTA RABBII WA ANA
'ABDUKA AAMANTU BIKA MUKHLISHAN LAKA DIINII ASH-BAHTU 'ALAA 'AHDIKA
WA WA'DIKA MASTATHATU WAATUUBU ILAIKA MIN SAYYI-I 'AMALII WA
ASTAGHFIRUKA LIDZUNUUBII INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA
ANTA.
526 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
"Ya Allah, segala puji bagiMu, tiada Tuhan yang lain kecuali Engkau, Engkaulah
sebagai Tuhan dan aku adulah seorang humba, penuh keyakinan padaMu, aku
ikhlaskn agama sesempurnanyu pudaMu, Keadaanku di pagi huri (sore) ini menetapi
perintuhMu dan semaksimal mungkin hurupanku puda janjiMu, ampunilah segala
dosaku, ada yang sunggup mengumpuni kecuali Engkau?
Catatan:
Lafadh: untuk pagi sedangkan jika sore hari membacanya (lafadh): .
Aban Usman dari ayahnya, Rasulullah bersabda: "Orang yang membaca doa (di
bawah) ini, sebanyak 3x, di pagi hari, pasti tidak akan tertimpa bala hingga sore
harinya. Dan yang membaca di sore hari, pasti dipelihara dari musibah (bala) hingga
pagi harinya.
Inilah doa yang dibaca:
BISMILLAAHILLADZII LAA YADLURRU MAASMIHII SYAIUN FIL ARDLI WALAA
FISSAMAAI WAHUWAS SAMIIUL 'ALIIM 3x.
Artinya:
”Dengun menyebut asma Allah, yang dengan menvebut usmuNya itu segala sesuatu
(upapun) yang di langit atau bumi, tidak sanggup membuat bahaya (menguncam), Diu
Mendengur dun Mengetuhui”.
Saat awal penyakit falij (separoh tubuhnya mati, akibat tekanan darah tinggi atau
masuk angin) menimpa diri Aban, katanya: "Demi Allah saat itu, aku lupa tidak
membaca doa tersebut di atas”.
Nafi dari Ibnu Umar, katanya: "Ada orang mengeluh di depan Nabi : "Ya Rasulullah,
hidupku selalu kekurangan rezeki (sulit penghidupannya), Jawab beliau : "Dimanakah
527 Tanbih al-Ghafiln
kamu dari salawatnya malaikat, dan tasbihnya segala makhluk, yang dengan kalimat
tersebut mereka diberi rezeki. Ia bertanya: Apa yang dimaksud ya Rasulullah?
Sabdanya:
SUBAHAANALLAAH WABIHAMDIHII SUBHAANALLAAHIL 'AZHIIM
ASTAGHFIRULLAAH (100x).
Waktu membaca yaitu: "Sesudah Azan Subuh, salat sunah Fajr (Qobliyah Subuh)
hingga iqamat (jelasnya sebelum Salat Subuh, di antara azan dengan igamat).
Dengan demikian, harta dunia pasti merundukrendah datang menghampirimu”. Coba
lakukanlah, pasti dikabulkan oleh Allah , dengan penuh keyakinan atas petunjuk
Rasulullah Allah .
Urwah dari 'Aisyah, katanya: "Sudah menjadi adat kebiasaan bagi Rasulullah
menjelang tidur mengangkat kedua tangannya (berdoa dengan) bacaan ayat-ayat
Alquran (di bawah) ini, sesudah selesai kedua tapak tangannya diusapkan pada
wajah, kepala dan semua tubuhnya”.
Adapun ayat-ayat Al Ouran yang dibaca beliau yaitu:
a. Surat Ikhlas 1x (QULHUWALLAAHU AHAD sampai akhir surat).
b. Surat Falaq 1x (QUL AUUDZU BIRABBIL FALAO).
c. Surat Naas 1x (QUL AVUDZU BIRABBIN NAAS).
Ibrahim Hakam dari ayahnya dari Ikrimah, katanya: "Seorang musafir di tengah
perjalanan melihat sesosok tubuh tengah tidur, dari jauh nampak dua setan akan
mengganggu orang yang tengah tidur itu, Setan pertama datang akan merusak
hatinya, namun pulang lagi, katanya: "Tidak sanggup aku menganggunya, sebab dia
punya perisai ayat Alquran, Kemudian datang pula setan kedua, juga mengalami hal
yang serupa, katanya: "Benar juga kau. Akhirnya kedua setan itu pergi, tidak jadi
mengganggunya. Dan Musafir itu membangunkannya serta menceriterakan peristiwa
yang baru terjadi pada dirinya tentang kedua setan tersebut, lalu ia bertanya: "Ayat
apakah yang kau baca menjelang tidur? Jawabnya: "Aku tidak pernah tidur, kecuali
membaca ayat-ayat sebagai berikut:
528 Tanbih al-Ghafiln
Imran Jabir dari Abu Mijlaz, katanya: "Jika seseorang takut dianiaya raja, maka
bacalah kalimat (di bawah) ini, pasti Allah menyelamatkannya.
RADHIITU BILLAAHI RABBA, WABIL ISLAAMI DIINAA WABIMUHAMMADIN
NABIYYAA, WABIL OUR-AANI IMAAMAW WAHUKMAA.
Artinya:
"Aku sangat rela bertuhun Allah, dan relu berasuma Islam, terta Muhammad Nabiku,
jusu Alquran sebagai pimpinan petunjuk dan hukum ”.
Malik dari Yahya Sa'id, katanya: "Khalid Walid mengeluh: “Ya Rasulullah, aku selalu
terganggu dan dibayangi rasa takut saat tidur, Jawab beliau 5£: "Bacalah kalimat di
bawah ini!
Inilah kalimat yang harus dibaca:
AUUDZU BIKALIMATILLAAHIT TAAMMATI MIN GHADHABIHI WAIOAABIHII WA
SYARRI IBAADIHII WA MIN HAMAZAATISY-SYAYAATHIINI WA AUVUDZU BIKA
RABBIAY-YAHDHURUUN.
Artinya:
"Aku berlindung dengan kalimat. Allah yang sempurna dan murka-Nya dan siksa-Nya,
dan dari kejahatan hambaNya, serta dari gangguan setan atau kedatangan mereka.
Nabi memegang tangan Mu'adz seraya berpesan: Mu'adz setiap habis salat Fardu
jangan lupa berdoa:
ALLAAHHUMMA AINNII 'ALAADZIKRIKA WASYUKRIKA WAHUSNI IBAADATIKA,
Artinya:
"Ya Allah, tolonglah uku agar selalu bersikir kepuduMu dan mempelajari
peringatanMu, bersyukur kepuduMu, serta menyempurnakan ibadat kepuduMu”.
529 Tanbih al-Ghafiln
Kata Hudzaifah: "Sudah menjadi kebiasaan bagi Nabi sesudah bangun tidur
membaca:
ALHAMDU LILLAAHILLADZII AHYAANAA BATDA MAA AMAATANAA WA ILAIHHIN
NUSYUUR.
Artinya:
”Sesala puji bagi Allah Yang membangunkan uku dari tidur, kepadaNya-lah (kelak)uku
dibungunkan”.
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: ”saat seseorang bermimpi (buruk) menakutkan,
maka meludahlah ke sebelah kiri 3x, seraya membaca doa (di bawah ini) pasti tidak
akan membahayakan kepadanya.
Inilah doanya:
A'UUDZU BILLAAHHI MIN SYARRIHHII (3x).
Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan mimpi tersebut”.
Dari Malik, katanya: "Ada orang bertanya: "Ya Rasulullah manakah doa yang paling
utama? Jawabnya:
AN TAS-ALALLAAHA RABBAKA ALAFWA WAL 'AAFIYATA FIDDUNYAA WAL
AAKHIRATI.
Artinya:
“Mintalah kepada Allah (Yaitu) Tuhanmu, tentang ampunan dan selamat dunia
akhirat”.
Lalu pada hari kedua dan ketiga ia datang lagi kepada Nabi bertanya tentang doa
tersebut dan oleh beliau hingga 3x dijawab sama seperti hari pertama, bahkan
530 Tanbih al-Ghafiln
akhirnya beliau menegaskan: "saat kau memperoleh ampunan dan selamat dari
Allah, berarti kau telah beruntung dan berbahagia dunia-akhirat”.
Dari Ibnu Mas'ud, katanya: "Doa yang biasa dibaca Nabi saat hendak bepergian
dan naik kendaraan ialah sebagai berikut:
SUBHAANALLADZH SAKH-KHARA LANAA HAADZAA WAMAA KUNNAA LAHUU
MUORINIINA WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUNA. ALLAAHUMMA
ANTASH-SHAAHIBU FIS-SAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI. ALLAAHUMMA
ATHWI LANAL ARDLA WAHAWWIN 'ALAINASSAFARA ALLAAHUMMA INNAA
NAUUDZU BIKA MIN WATSAAIS SAFARI WAL HAURI BA'DAL KAURI WA KA BATIL
MUNOALABI WA SUUIL MANZHARI FIL AHLI WAL MAALI WAL WALADI.
Artinya:
"Maha Suci Allah Yang memudahkan kenduraun ini bagi kami, sebenarnya kami tidak
layak untuk ini, kami pasti kembali kepada Tuhan, Ya Allah, Engkau Pelindung dalam
perjalanan dan pemelihara keluargaku. Ya Allah, lipatlah bumi ini bagi kami dan
ringankanlah perjalanan kami ini, Ya Allah selamatkanlah kami duri segala kesulitan
dalam perjalanan, dari kekurangan sesudh cukup, dari kebingungan sesudah lurus.
Dan duri buruknya pemandangan dan musibah buruk bagi keluarga kami, harta serta
anak-anak kami”.
Kata Ibnu Mas'ud: "Penganten baru saat akan bersetubuh, lakukanlah salat 2 rakaat
sebelumnya, lalu peganglah kepala (istri)nya seraya membaca:
ALLAAHUMMA BAARIKIII FII AHLII WABAARIK LI AHLII FIYYA WARZUQHAA
MINNII WARZUQNII MINHAA WAJMA' BAINANAA MAA JAMATA BIKHAIRIN WA-
FARRIQ BAINANAA MAA FARRAQTA BIKHAIRIN.
Artinya:
"Ya Allah cukupkun aku bagi keluurgaku, dan berkatilah mereka bagiku, berilah rezeki
mereka dariku, dun rezekiku dari mereka, himpunlah dengan baik di antara kami, dan
pisahkan pula dengan baik di antara kami”.
531 Tanbih al-Ghafiln
Jafar Muhammad sangat heran terhadap orang yang ditimpa (musibah) 4 perkara,
kenapa tidak menolaknya dengan 4 perkara? Yaitu:
1. Ditimpa musibah susah (kacau hatinya), kenapa enggan menolaknya dengan
membaca:
LAAILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINADZ-DZAALIMIIN.
Artinya: "Tiada Tuhan yang lain, kecuali Engkuu, bahwasanya aku menganiaya diri”.
Firman Allah:
FASTAJABNAA LAHUU WA NAJJAINAAHU MINAL GHAMMI WAKADZAALIKA
NUNJIL MU'MINIIN.
Artinya:
”Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami selumatkun duri kesusahan, demikianlah
Kami menyelamatkan orang-orang beriman (mukmin)”.
2. Ditimpa musibah (perasaan) takut dari kejahatan, kenapa tidak melenyapkannya
dengan membaca:
HASBIYALLAAHU WANI'MAL WAKIIL.
Artinya:
” Allah-lah Yang mencukupi kebutuhanku, dan Dialah sebaikbaik Yang Menjamin”.
Firman Allah:
FANQALABUU BINIMATIM MINALLAAHI WAFADL-LIL LAM YAMSAS-HUM SUUW
WATTABAUU RIDHWAANALLAAHI WALLAAHU DZUU FADL-LIN 'AZHIIM.
Artinya:
"Lalu mereka kembali memperoleh nikmat Alah dan karuniaNva, selamat dari
bencana yang menimpa. mereka selalu melakukan hal-hal yang diridai lah. Allah
Pemilik karunia besar”.
532 Tanbih al-Ghafiln
3. Ditimpa rasa khawatir terkena tipu daya, kenapa tidak menolaknya dengan bacaan:
WA-UFAWWIDLU AMRII ILALLAAH, INNALLAAHA BASHIIRUMBIL 'IBAAD.
Artinya:
”Kuseruhkan sesala urusanku kepada Allah, Dia selalu Melihat hambaNya”.
FirmanNya:
FAWAQAAHULLAAHU SAYYI-AATI MAA MAKARUU WAHAAQABI AALI FIR'AUNA
SUAAL 'ADZAAB.
Artinya:
"Lalu Allah menyelamatkan mercka dari rencana jahat musuhnya, dan keluarga
Fir'aun dijatuhi hukuman siksa terberat”.
4. Berharap masuk surga, namun enggan membaca:
MAA S YAA ALLAAHU LAA QUWWATA ILLAA BILL AAH
Artinya:
”Sekehendak Allah, sedikipun tidak ada kekuatun, kecuali dengan pertolongunNya”.
FirmanNya:
FAASAA RABBII ANY-YU'TIYANII KHAIRAM MIN JANNATIKA.
Artinya:
”Muduh-muduhan Tuhanku memberi yang lebih baik daripada kebunmu”.
Dari Qatadah: "Ada orang membaca doa sebagai berikut: "Ya Allah siksaku kelak di
akhirat, penuhi saja (segerakan) di dunia”. Maka akibat membaca doa tersebut ia sakit
keras, Rasulullah datang menengoknya, dan orang itu menuturkan tentang doa yang
dibaca, hingga ia sakit tidak mampu bergerak, kecuali mengangkat kepala saja, Sabda
533 Tanbih al-Ghafiln
beliau : "Hai anak Adam, kau tidak sanggup menerima siksa Allah, oleh sebab itu
bacalah doa sebagai berikut:
ALLAAHUMMA RABBANAA AATINAA FIDDUNYA HASANAH, WAFIL AAKHIRATI
HASANAH, WA QINAA ADZAABAN NAAR.
Artinya:
"Ya Allah. beriluh kami kebaikan di dunia dan di akhirat, peliharuluh kami dari api
neraka”.
Tidak lama sesudah membaca doa tersebut ia sembuh kembali.
Ada orang mimpi bertemu dengan Utbah Ghulam sesudah meninggalnya, ia bertanya:
"Hai Utbah, apa yang kau peroleh dari Tuhanmu? Jawabnya: "Aku diampuni Tuhan,
sebab doa-doaku yang biasa dibaca, dan kini doa itu tertulis di dinding. Bangun dari
mimpinya, langsung melihat di dinding, ternyata benar ada tulisan doa-doa tersebut
(yang ditulis Utbah sendiri, bunyinya sebagai berikut):
ALLAAHUMMA YA HAADIYAL MUDLILLIINA, WAYAA RAAHIMAL MUDZNIBIINA,
WAYA MUQIILA 'ATSRATIL 'AATSIRIINA IRHAM 'ABDAKA MIN
DZALKHATHARILAZHIIMI WAL MUSLIMIINA AJMATINA. WAPALNAA MINAL
AKHYAARIL MARZUUQIINA
MA!ALLADZINA AN'AMTA 'ALAIHIMMINAN NABIYYIINA WASH-SHIDDILOTINA
WASY-SYUHADAAI WASHSHAALIHIINA WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA.
BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Artinya:
"Ya Allah, Zat Yang menunjuki orang tersesat, Pengusih terhadap yang berdosa. dan
Pemaaf bagi orang yang tergelincir pada kesalahan, kasihanilah hamba Mu ini, dari
ancaman bahaya besar. demikian pula bugi umat Islam seluruhnya. Judikanlah kami
orang yang baik-baik, dan yang selulu memperoleh reseki, bersamuasamu dengun
orang-orang yang Kau beri nikmut (vakni) dari para Nabi, sidigin Syuhada dan
534 Tanbih al-Ghafiln
shalihin, mereka itulah sebaik-baik kaszun. Dengan berkat rahmuatMu ya Allah Yang
Pengusih”.
Catatan:
Doa tersebut di atas jika dibaca setiap habis salat Fardu (5 waktu), insya Allah
pembacanya dikumpulkan jamaah Waly Abdal.
Inilah doanya:
ALLAAHUMMA ASHLIH UMMATA MUHAMMAD, ALLAAHUMMARHAM UMMATA
MUHAMMAD, ALLAAHUMMA FARRIJ 'AN UMMATI MUHAMMAD,
ALLAAHUMMAGH-FIR LI-UMMATI MUHAMMAD WALIJAMIPI MAN AAMANA BIKA.
Artinya:
"Ya Allah patutkan (damaikan )lah umat Muhammud. kasihanilah mereka dan
lapangkanluh mereku, serta berilah ampun nang mereku beserta orang-orang yang
beriman kepadaMu.
Aban dari Anas Malik, katanya: "Al Hajjaj Yusuf marah-marah, dan berkata:
"Seandainya tanpa surat pesan dari Abdul Malik Marwan, pasti kau telah binasa
disiksa. Jawab Anas: "Tidak bisa kau lakukan hal itu (tidak semudah itu yang kau
ucapkan). Kenapa tidak bisa, siapa yang sanggup merintanginya? Jawab 'Anas:
"Aneka doa-doa yang telah dijazahkan (disahkan) oleh Rasulullah kepadaku untuk
dibaca setiap pagi sore. Balik Al Hajjaj bertanya: "Mana doa-doa tersebut coba ajarkan
kepadaku, Anas menolaknya, hingga dipaksa beberapa kali, Anas tetap menolaknya
Sampai tidak diajarkan kepada Al Hajjaj.
Sahut Aban: "Tengah Anas sakit, aku minta diajari doa tersebut. ia berkenan
memberinya.
Inilah doanya:
BISMILLAAHI 'ALAA NAFSII WADIINII BISMILLAAHI ALAA AHLII WAMAALI
WAWALADII BISMILLAAHI 'ALAA KULLI SYAI-IN ATHAANIIHI RABBII 3x. ALLAAHU
535 Tanbih al-Ghafiln
3x, RABBI LAA USYRIKUBIHII SYAI-AA ALLAAHU 3x, RABBII LAA USYRIKU BIHII
SYAI-AA, ALLAAHU AKBAR 3x, WA NAZZU WA AJALLU MIMMAA AKHAAFU WA
AHDZARU, ALLAAHUMMA INNII AUUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII WAMIN
SYARRI KULLI SYAI-THAAMIN MARIID, WAMIN SYARRI KULLI JABBAARIN
'ANIID, FA-IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAA-ILAAHA ILLAA HUWA
'ALAIHI TAWAKKALTU WAH-HUWA RABBUL 'ARSYIL 'AZHIIM. 'AZZA JAARUKA
WA-JALLA TSANAAUKA WALAAILAAHA GHAIRUKA. |
Artinya:
“Sebutan Asma Alluh (BISMILLAH) pemelihara diriku, Asma Allah sebagai pemelihara
keluarga, harta dan anak-anakku, dan sebagai penjuga seluruh pemberian Tuhanku.
Allah 3x, Tuhunku, aku tidak syirik kepadaNya, Allah 3x, Tuhanku, aku tidak syirik
kepadaNya, Allaahhu Akbur 3x, lebih agung dan menang duri semua yang kurusukan
takut (kutakuti utau dikhawatirkan). Ya Allah, aku berlindung kepudaMu dari ancaman
bahaya yang menimpa diriku, dan dari kekejaman (kejahatan) sesalu setan penjahat.
Dun dari ancaman segala bahaya besar penganiaya. Muka jika mereka berpaling
(telah lalu), katakanlah: ”Allah-lah Yung memenuhi (mencukupi) kebutuhanku, Tiada
Tuhan yang lain, kecuali Dia, kepadaNyalah aku berserah diri, Dia Penguasu Arasy
Agung. Menang atau Agung pula perlindungunMu dan pujianMu serta tak ada Tuhan
Yang lain, kecuali Engkau.
WALLAAHU ALAM
536 Tanbih al-Ghafiln
BAB 82
Tentang Berhati Lunak (Pemurah)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Aisyah, katanya: "Yahudi datang
dengan rombongan kepada Nabi dan mengucapkan kutukan: "ASSAMMU 'ALAIKA"
artinya: ”Binasalah engkau (Muhammad), jawab beliau : Terutama kalian
(WA'ALAIKUM). Kemudian 'Aisyah menjawab (kutukan mereka) WAALAIKUMM
SAMMUWALLAWAT" Artinya: "Demikian pula kalian yaitu binasa bahkan terkutuk
seberat-beratnya”
Selanjutnya beliau bersabda:
Artinya:
"Hai "Aisyah, Allah sangat senang kelunakan atau sanuai dalam sebula urusan,
Katanya: "Tidakkah anda mendengar mereka? Jawab beliau: "Aku sudah
mengembalikannya, dengan ucapan: "MAALAIKUM” yang artinya: "Terutama kalian
(xang lebih binasa)”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Aisyah, Nabi bersabda: "Hai 'Aisyah
orang yang diberi sifat lunak hati, berarti telah diberi kebaikan dunia akhirat. Dan
sebaliknya yang tidak berhati lunak berarti tiada kebaikan baginya dunia-akhirat”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id Musayyab, Nabi bersabda:
"Pokok akal, sesudah beriman kepada Allah (ialah) pandai bergaul dengan
sesamanya dan saling menjalin rasa kasih, maka tidak akan binasa orang yang
bermusyawarah sebaliknya orang yang membangga-banggakan (fanatik) terhadap
pandapatnya sendiri tidak akan selamar. Jika Allah akan membinasakan seseorang,
maka yang dirubah pertama cara berpikirnya. Dan orang-orang yang baik baik di dunia
saat ini, itulah mereka yang baik pula di akhirat kelak, demikian sebaliknya: "Orang
yang jahat (berbuat kemungkaran) di dunia, itulah mereka yang binasa atau celaka di
akhirat kelak.
537 Tanbih al-Ghafiln
Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Allah sangat Pengasih, sangat senang kepada
hamba yang lunak (saling berkasih) Dia memberikan keuntungan dari kelunakannya
yang tidak mungkin di peroleh dengan kekerasan (amarah).
Dari 'Aisyah, Nabi bersabda: "Jika Allah akan menghendaki sesuatu keluarga itu
(penghuni atau anggota)nya baik-baik maka sifat lunak dan tenang dimasukkan ke
dalamnya. Seandainya sifat itu berupa manusia, pasti tiada satupun orang yang cantik
(elok) melebihnya, Dan sebaliknya jika sifat keras itu berupa manusia, pasti tiada
seorangpun yang buruk melebihinya.
Dari 'Aisyah: "saat aku menaiki onta yang seringnya mogok (rewel), maka akupun
sering memukulnya, kemudian beliau bersabda: ”Hai 'Aisyah, gunakan kelunakan dan
kesabaranmu, sebab sifat itu tidak bersemayam di suatu tempat, kecuali menambah
cantik (indah) pemiliknya, dan sebaliknya jika sifat itu lenyap, maka berubah jeleklah
pemilik (orang)nya”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari S. Ali, katanya: "Sejak surat Nashr
(IDZAA JAAA NASHRULLAAIH) diturunkan, Rasulullah menderita sakit, lalu di hari
Kamisnya beliau dengan kepala diikat, kemudian naik mimbar, duduk dengan muka
pucat, berlinang air matanya, memanggil Bilal agar menyeru masyarakat Madinah
berkumpul, demi menerima wasiat terakhir dari beliau. Seluruh masyarakat tidak
seorangpun yang tinggal di rumah, besar-kecil, priawanita, bahkan gadis-gadis
pingitanpun tidak sampai hati meninggalkan wasiat terakhir beliau . Sabdanya:
"Berilah mereka yang di belakang (jalan) untuk “masuk, beliau berdiri dan menangis,
mengucapkan: "INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN, lalu memanjatkan
puja dan puji syukur kepada Allah . (seperti adatnya), disambung dengan salawat bagi
para Nabi terdahulu dan dirinya.
Kemudian bersabda: "Aku Muhammad putra Abdullah putra Abdul Muthallib, putra
Hasyim berbangsa Arab, kelahiran Tanah Haram (Mekah) yang tiada seorang
Nabipun sepeninggalku.
Wahai sekalian umat manusia, berita tentang kematian (wafat) bagiku telah sampai
yang berarti sebentar lagi aku meninggalkan dunia ini, dan aku telah lama merindukan
538 Tanbih al-Ghafiln
Tuhanku, terasa sangat sedih bagiku meninggalkan umatku, apa yang akan terjadi
(mereka katakan) sepeninggalku? Ya Allah, selamatkan (2x).
Wahai sekalian umat manusia, dengarkan baik-baik wasiatku dan ingat-ingatlah,
semua yang hadir wajib menyampaikan kepada mercka yang berhalangan hadir,
sebab ini yaitu wasiatku terakhir bagi kalian.
Wahai umat manusia, keterangan Allah sudah dimuat dalam KitabNya yang
diturunkan pada kalian, tentang halal dan haram yang wajib dilakukan dan
ditinggalkan, maka ambillah (gunakan) yang halal dan tinggalkan haram, dan
percayalah pada yang samar-samar (mutasyabih), dan lakukanlah yang tegas
(muhkam) sedangkan yang berupa contoh-contoh, jadikanlah sebagai peringatan bagi
kalian.
Kemudian beliau menengadah ke langit seraya bersabda: "Ya Allah, aku telah
menyampaikan (risalahMu), maka saksikanlah!
Wahai sekalian umat manusia, hati-hatilah dari hawa nafsu yang sesat-menyesatkan,
jauh dari tuntunan rahmat Allah dan surga, bahkan dekatnya dengan neraka. Galang
persatuan dan kesatuan jamaah, serta tetap jujur (istIqamah), sebab hal ini dekat
dengan Allah dan surga, jauh api neraka. Ya Allah aku telah menyampaikannya.
Wahai sekalian umat manusia, bertakwalah kepada Allah dalam. memelihara agama
dan amanat bagimu, takutlah kepada Allah 2x, dalam memelihara pembantu
(budak)mu, berilah mereka makan seperti yang kau makan, pakaian seperti yang kau
pakai, jangan memaksa di luar kemampuan mereka, sebab mereka juga terdiri
seperti kau (daging dan darah), ingat siapa menganiaya mereka, maka Allah-lah
lawannya kelak di hari Kiamat sekaligus Dia hakimnya.
Takutlah kepada Allah, dalam memelihara istri, tepatilah mahar mereka, jangan
menganiayanya, pasti kalian diharamkan dari kebaikanmu di hari Kiamat. Ingatlah aku
telah menyampankannya. Wahai sekalian umat manusia, pelihara diri dan keluargamu
dari api neraka, didiklah dengan akhlak mulia, sebab mereka ditanganmu seperti
tawanan dan amanat, ingat telah kusampaikan padamu.
539 Tanbih al-Ghafiln
Wahai sekalian umat manusia, taatilah pemerintahmu, jangan menentangnya,
sekalipun (mereka) dari turunan Habsyi yang terpotong hidungnya, sebab taat
kepada mereka berarti taat pula kepadaku dan kepada Allah, sebaliknya yang
menentang mereka berarti menentang aku yang berarti maksiat kepada Allah, ingat
jangan keluar dari mereka, dan jangan pula menyalahi janjimu pada mereka, ingat
telah kusampaikan padamu.
Wahai sekalian umat manusia, hendaklah kalian mencintai keluargaku dan ahli-ahli
(baca) Alquran, serta para Ulama kalian, jangan membenci atau hasud kepada
mereka, apalagi menghina mereka, ingatlah, orang yang cinta mereka berarti cinta
kepadaku, yang berarti cinta kepada Allah, sebaliknya yang membenci mereka berarti
membenci aku dan Allah. Ingatlah telah kusampaikan padamu.
Wahai sekalian umat manusia, salat 5 waktu jagalah baik-baik, dengan
menyempurnakan, wudu, rukuk dan sujudnya.
Wahai sekalian umat manusia, tunaikan zakat harta kalian, ingatlah siapa yang tidak
menunaikan zakatnya dianggap tidak salat, yang berarti sama dengan tidak
beragama, demikian pula puasa dan haji serta jihadnya tidak dianggap sah semuanya.
Ya Allah aku telah menyampaikannya.
Wahai sekalian umat manusia, sungguh Allah telah mewajibkan ibadat Haji kepada
yang mampu dalam perjalanannya, barang siapa tidak melaksanakannya, maka
hendaklah memilih di antara: "Mati Yahudi, Kristen atau Majusi (penyembah api),
kecuali adanya faktor penghalang seperti penyakit, penganiayaan penguasa zalim
dan lain-lain. Ingatlah bahwa is tidak akan memperoleh syafaatku, dan tidak akan
minum dari telagaku, dan ingat aku telah menyampaikannya.
Wahai sekalian umat manusia, Allah akan menghimpun kalian kelak di hari Kiamat, di
suatu lapangan terbuka, pada posisi sangat memberatkan, mengerikan, saat itu harta
atau anak buah tiada gunanya, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan
hati salim (sucibersih dari syirik), ingat aku telah menyampaikannya.
540 Tanbih al-Ghafiln
Wahai sekalian umat manusia, peliharalah kata-kata (mulut) kalian, tangiskan mata
dan tundukkan hati kalian, berpayah-payahlah badan kalian, berjihad melawan musuh
kalian, dan ramaikanlah masjid kalian, bersihkan (ikhlaskan) iman kalian, saling
menasihati di antara sesama kawan, berlaku baiklah bagi dirimu, pelihara baik-baik
kehormatan kalian, dan bersedekahlah dari harta yang ada, janganlah saling
hasudmenghasud, akibatnya kehilangan amalbaikmu, jangan pula menggunjing,
akibatnya kalian binasa sebab nya, ingatlah telah kusampaikan pada kalian. Wahai
sekalian umat manusia, merdekakanlah budakmu, dan berbuatlah baik demi
(simpanan) di saat kalian sangat membutuhkan dan berhajat.
Wahai sekalian umat manusia, hindarkanlah penganiayaan, sebab akan dituntut
pelakunya oleh Allah kelak, dan kalian sendiri yang memikul hisabmu, kalian pasti
dikembalikan kepada Allah, Dia tidak rela kalian bermaksiat.
Wahai sekalian umat manusia, pada dasarnya orang berbuat baik, keuntungannya
akan diperoleh (dirasakan) sendiri, sebaliknya orang yang berbuat jahat, kerugiannya
(celakanya) dipikul sendiri, sedikitpun Tuhan
tidak menganiaya hambaNya. Dan peliharalah dirimu, demi hari kalian menghadap
Allah , setiap amal perbuatan, pasti dibalas, sedikitpun tidak dianiaya.
Wahai sekalian umat manusia, bahwasanya aku sebentar lagi menghadap kepada
Tuhanku, berdasarkan pemberitahuanNya yang telah disampaikan kepadaku (aku
akan meninggal).
Oleh sebab itu aku telah menitipkan kalian kepada Allah, tentang "AGAMA dan
AMANATmu.
WASSALAAMU'ALAIKUM wahai para sahabatku dan seluruh matku.
WASSALAAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
Kemudian beliau turun dari mimbar langsung masuk ke rumah, tidak keluar lagi
sesudah itu.
541 Tanbih al-Ghafiln
SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA AALIHII WASHAHBIHII WA UMMATIHII WASALLAM.
WALLAAHU ALAM
542 Tanbih al-Ghafiln
BAB 83
Tentang Melaksanakan Sunah Rasul
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Malik, Rasulullah bersabda:
Artinya:
"Sudah kutinggalkan dua pusaka berbobot untuk kalian. pasti kalian tidak akan
tersesat (dengan catatan) terus berpesang teguh dengannya (yaitu): "Kitab Allah
(Alquran) dan sunnahku (hadishadis Nabi ).
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan, Rasulullah bersabda: "Amalan
sedikit yaitu sangat baik (saat sesuai dengan sunnah Rasulullah), daripada banyak
(namun ) bidah, dan setiap bidah (tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah) pasti sesat,
dan setiap kesesatan di neraka (tempatnya)”.
Hanya ucapan saja tanpa pelaksanaan yaitu tidak baik, dan ucapan disertai
pelaksanaanpun tidak baik, kecuali disertai dengan niat (tujuan baik), demikian pula
"UCAPAN, PELAKSANAAN dan NIAT” masih belum dianggap baik, jika tidak sesuai
dengan "SUNNAH Rasulullah” (Demikian kata Hasan). :
Dari Maqil Yasar, Rasulullah bersabda: "Ada dua manusia, yang tidak mungkin
memperoleh syafaatku, yaitu:
1. Penguasa (pimpinan) yang memberikan undang-undang (Peraturan) sangat
memberatkan rakyatnya (Menganiaya).
2. Orang yang melampaui batas dalam agama, sampai menyimpang dari SUNNAH
Rasulullah”.
Ubay Ka'ab dalam nasihatnya sebagai berikut:
1. Tetaplah kalian di atas jalan lurus dan sunnah Rasulullah, sebab bagi mereka yang
menetapi keduanya hingga berlinangan air mata, sebab ingat (zikir) Allah, api neraka
selamanya tidak mungkin menyentuhnya.
543 Tanbih al-Ghafiln
2. Mereka yang tetap (beramal) disesuaikan dengan sunnah Rasulullah. zikir hingga
gemetar badannya, sebab takut kepada Allah, sama seperti daun kering berguguran
dari dahannya terkena tiupan angin.
3. Beramal secara sederhana (sesuai dengan sunah Rasulullah) akan lebih baik
daripada menyimpang darinya (sedikit atau banyak).
4. Mudah-mudahan kalian tetap (beramal) sesuai dengan sunnah Rasulullah dan
sunah (jalan) yang telah dirintis para Nabi terdahulu
Rasulullah bersabda:
Artinya:
”Bani Israil berpecuh-belah hingga menjadi 70 golongan,' sedangkan umat ini
(ingatlah) akan terpecah sampui 72 golongan, diantaranya 71 musuk neruka, dan
yang di surgu hunvulah satu. tereka bertanya: "Siapa kira-kira yang satu itu, ya
Rasulullah? Juwubnya: "Mereka adulah "AHLUS SUNNAH WAL Jamaah” yang benar-
benar mengerti sunnah Rasulullah (dun melaksanakan dan selalu memelihara
kekompakan (persatuan) umut Islam)".
Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Manusia yang tetap berpesang tesuh padu sunnuhku (perjulananku), di saat umatku
telah rusak, pusti sama puhalanya dengan 100 orang mati syahid”. (Al Hadis)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud katanya: "Bagaimana jika
fitnah telah mengepung (membudaya) sampai orang tua mendadak berubah (pikun),
para pemuda pemudi semakin rusak, mereka saling berlomba (umumnya manusia),
bahkan hal itu dianggap sebagai sunnah, Dan anehnya saat diluruskan (diingatkan)
dengan yang hak, bahkan diputar balikkan (yang hak dinyatakan sebagai hal yang
munkar). Ada orang bertanya: "Kapankah kira-kira zaman semacam ini tiba (terjadi)?
Hai Ibnu Mas'ud? Jawabnya: ” Yaitu: saat langka (jarang) orang yang amanat
(terpecaya), banyak penguasa (raja), ahli fiqih (ahli hukum agama) sangat sedikit,
yang banyak hanyalah gura' murahan (pandai baca Alquran, namun menyimpang dari
ajaran (isi) kandungannya), Dan amal akhirat dijadikan alat penarik harta dunia,
544 Tanbih al-Ghafiln
menuntut ilmu (tujuan sekolah) bukan untuk mempertebal keyakinan (beragama),
para tokoh (pimpinan) masyarakat jika ditaati menyesatkan kalian, namun kalian akan
dihabisi nyawanya jika berani menentangnya.
Ada orang bertanya: "Bagaimana pendapat (nasihat)mu dalam menghadapi masa
seperti itu? Jawabnya: Kalian bersikaplah, seperti tikar jelek (tua) dalam rumah kalian,
jika tidak demikian, api nerakalah yang layak bagi kalian. Kemudian orang tadi (yang
bertanya) meletakkan tangannya di atas pinggang (malang-kerik) katanya: "Engkau
telah membunuhku hai Ibnu Mas'ud.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah Amr, bin Ash, katanya:
Rasulullah berkhutbah pada kami, sabdanya: ”Hai sekalian manusia, hormatilah pada
sahabatku dan berlaku baiklah terhadap mereka, cintalah kepada mereka, sebab
mereka yaitu sebaik-baik manusia yang akan diutus di tengah-tengah mereka,
sehingga kamu beriman kepada Allah dan ajaran-ajaranNya yang aku sampaikan,
mau mengikuti dan melaksanakannya.
Kemudian dilanjutkan kepada generasi penerus mereka (yaitu para Tabi'in) dan
kepada generasi periode berikutnya (yaitu tabi'it tabi'in) dan mereka itulah yang
terbaik, mereka beriman dengan penuh keyakinan, sekalipun mereka tidak bertemu
denganku, mereka melaksanakan ajaran Allah penuh kemantapan.
Akan namun sepeninggal mereka (Tabi'it tabi'in), pada periode berikutnya bermunculan
generasi penghianat (menganggap kecil urusan . salar) yang dibesar (bangga)kan
yaitu melampiaskan nafsu, menuruti syahwat nafsu, tenggelam dalam
kemungkaran, jauh dari sunahku (mengabaikan perintah-perintahku), jika agama
selaras dengan kemauan nafsunya itulah yang dianut, segala amal perbuatan mereka
hanya dilandasi dengan riya (mencari muka, dan pujian) orang. Mereka berami
“bersumpah” sebelum diminta sumpah, berani menjadi saksi, sebelum diminta, saat
diamanati pasti khianat, seringnya berkata dusta, pandai menganjuri, namun nol
pelaksanaannya, di saat itu ”Tlmu lenyap diangkat" kesabaran tidak ada pada mereka.
Kebodohan dan perzinahan merajalela, . tidak lagi orang berperasaan (tidak punya
malu), dan tiada yang dapat :. amanat (terpercaya). Umumnya manusia berbicara
bohong, berani - (durhaka) kepada kedua orang tuanya, memutuskan ikatan
545 Tanbih al-Ghafiln
persaudaraan : atau famili, senang berhayal, dan harta dunia, hasud dan berlaku
kejam, akhlak manusia rusak, hubungan bertetangga menjadi buruk semuanya. Saat
manusia bebas beragama, (melepas agamanya dengan sangat mudah) seperti panah
terlepas dari busurnya, dan hari Kiamat tidak akan terjadi - . ftiba), kecuali saat
manusia umumnya jadi penjahat,
Oleh sebab itu, jika kalian menghendaki surga (dan kesenangannya), “ maka
berpegang teguhlah pada SUNNAH Rasulullah dan JAMAAH ' “UMAT ISLAM, berhati-
hatilah dari hal-hal yang serba dianggap Modern (baru), sebab setiap yang baru
yaitu bidah, sebagian bid'ah . “sesat dan Allah tidak akan menghimpun
mempersatukan umat ini dalam kesesaran selamanya (Ingatlah): "Barang siapa
membebaskan diri (enggan melakukan) kewajiban, dan berpisah dengan jamaah
Umat Islam, menyalahi ajaran hukum Allah, maka berarti ia berani berhadapan
dengan Allah (kemarahanNya), dan pasti Dia memasukkannya ke dalam neraka”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Irbadl Sariyah Sulamy, katanya:
Nasihat Rasulullah sangat meresap, hingga air mata bercucuran, hati terasa bergetar
sebab nya, bahkan ada yang mengira bahwa: "Nasihat ini yaitu pesan beliau
terakhir, yaitu:
Artinya:
”Pesanku kepada kalian: ”Bertakwalah kepuda Allah, dan perhatikan benar-benar
serta taat (melaksanakan ajuranNya), sebab manusia yang hidup sepeninggulku
akan ditimpu musibah uneka pertentangan atau perselisihan, muka hati-hatilah duri
hal-hal yang baru, sebab itu yaitu sesat. Dan barang siapa hidup di zaman
(menangi musa) itu, muka berpegangtesuhluh puda SUNNAHKU dan SUNNAH
KHULAFAAUR RAASYIDIIN (merekalah) yang di utas petunjuk, dun gigitlah sunah itu
dengun gigi geruhum kalian”.
Dari Abu Sa'id Khudry, Nabi bersabda: "Orang yang makan (barang) halal, dan
beramal sesuai sunnahku, serta lain orang merasa aman dari gangguannya, maka ia
masuk surga. saat ditanya: "Ya Rasulullah banyak manusia yang berbuat demikian
itu, jawabnya: "Nanti akan terjadi pada orang-orang sepeninggalku, namun kemudian
berkurang, dan akhirnya menjadi sedikit”.
546 Tanbih al-Ghafiln
Kata Ibnu Mas'ud: "Rasulullah membuat garis lurus untukku, sabdanya: "Inilah jalan
menuju keridaan Allah, lalu membuat lagi garisganis lainnya (di kanan-kirinya) seraya
bersabda: "Adapun ini beberapa jalan, yang setiapnya setan mempromosikannya lalu
beliau membaca ayat:
Artinya: “Inilah jalan (usama)Ku yang lurus, ikutilah (berjalanlah di atasnya), jangun
menggunakan jalan-jalan lainnya. pasti menvimpang jauh dari jalan (usama) Allah.
Demikianlah pesan Mah kepada kalian, asar kalian bertakwa (berhuti-hati)". (An'am
153)
Nabi bersabda:
Artinya:
”Setiap sesuatu ada penyakit (perusak)nya, sedangkan perusak agama yaitu hawa
nufsu ”.
Menurut Sya'by: "Hawa artinya jatuh dari tempat tinggi, disebut ”HAWA,, sebab
menjerumuskan pengikut (pelaku)nya ke jurang neraka”.
Aku tidak tahu pasti, nikmat manakah yang lebih besar bagiku:
a. Nikmar petunjuk, hingga aku beragama Islam atau,
b. Nikmat taufik Allah, hingga aku selamat dari pengaruh HAWA NAFSU”. (Mujahid).
Dari Abu Dzar Rasulullah bersabda: "Orang yang menyalahi (keluar) dari jamaah
umat Islam, sekalipun hanya sejengkal, berarti lehernya sudah terlepas dari ikatan
Islam.” (Al Hadis)
Pesan Uways Qarani kepada Haran Hayyan: ”Hati-hati jangan sampai kamu
melepaskan diri dari jamaah umat Islam, pasti lepaslah agamamu dengan tiada
terasa, kelak di hari Kiamat dimasukkan neraka”. Mudah-mudahan Taufiq Allah
senantiasa menyertai kita, dengan karunia dan rahmatNya. (WALLAAHUL
MUWAAFIQU BIMAN NIHII WA KARAMIHII).
547 Tanbih al-Ghafiln
BAB 84
Tentang Prihatin dalam Urusan Akhirat
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar, dalam khutbahnya berkata:
Artinya:
”Timbanglah dirimu sebelum ditimbang (oleh orang lain), dan perhitungkanlah dirimu
sebelum diperhitungkan (lain, atau diminta pertanggungan jawubnya), bersiaplah
menghadapi pengadilan tertinggi, sebab di saat itu sesuatu upa saja (yang
tersembunyi) tidak akan dirahasiakan”.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar, Nabi bersabda: Allah
berfirman:
1. Hai hambaKu penganiayaan telah diharamkan atas diriKu sendiri, demikian pula
pada kalian, oleh sebab itu kalian jangan menganiaya.
2. Hai hambaKu kalian tersesat, kecuali yang Kutunjuki, dari itu mohonlah petunjukKu,
pasti Aku berkenan menunjuki kalian.
3. Hai hambaKu kalian-kalian lapar, kecuali yang diberi makan, dari itu mintalah
makan padaKu, pasti Aku berkenan memberinya.
4. Hai hambaKu kalian telanjang, kecuali yang Aku beri pakaian, dari itu mintalah
pakaian padaKu, pasti diberi.
5, Hai hambaKu kalian siang-malam berbuat dosa, dan aku Pengampun segala dosa,
dari itu mohon ampunlah kepadaKu, pasti Aku memberi ampunan bagi kalian.
6. Hai hambaKu seandainya seluruh makhluk (manusia jin dan lainlain) mulai pertama
hingga terakhir, bertakwa kepadaKu sebaikbaiknya, maka sedikitpun tidak menambah
kejayaan (Kerajaan)Ku.
7. Demikian sebaliknya, hai HambaKu, seandainya seluruh makhluk awal hingga akhir
durhaka semua (berdosa) kepadaKu, maka sedikitpun tidak mengurangi Kejayaan
(Kerajaan)Ku.
8. Hai HambaKu, seandainya seluruh makhluk berhimpun di suatu lapangan, lalu
masing-masing mohon kepadaKu dan dikabulkan semuanya, maka hal semacam itu,
sedikitpun tidak mengurangi KeKayaanKu, kecuali hanya seperti air lautan (samudra)
luas dicelupi jarum sekali celupan.
548 Tanbih al-Ghafiln
9. Hai hambaKu, bahwasanya Kami hanya sekedar menulis amal perbuatan kalian,
yang nantinya dikembalikan lagi (di hari Kiamat), maka Barang siapa memperoleh
amal baik, hendaklah bersyukur kepada Allah, dan yang tidak baik, maka jangan
salahkan lain orang, kecuali dirinya sendiri.
Dari Abu Sa'id Khudry, Nabi bersabda: "Tengoklah orang sakit, iringkan jenazahnya,
agar kalian memperoleh peringatan (tentang) akhirat”. (Al Hadis)
Maksudnya, agar tidak terlalu jauh melupakan akhirat, akibat pengaruh harta
(kehidupan) dunia. Seorang bijak berkata: "Sewaktu ada orang mendoakan orang
mati (supaya dapat rahmat), maka ia berkata: "Seandainya kau berdoa demi
memenuhi kepentinganmu sendiri, pasti hal itu sangat baik, sebab yang mati itu,
sudah selamat dari 3 bahaya, Yaitu:
1. saat melihat (berhadapan) Malakul Maut.
2. Penderitaan (sakit-pedihnya) menjelang maut.
3, Perasaan khawatir dari SU-UL KHATIMAH (buruk penghabisnnya atau tidak
beriman).
Di tengah mengantarkan jenazah ada orang bertanya: "Siapa yang mati, hai Abu
Dzar? Jawabnya: "Itulah kamu, jika kau tidak mau akupun mau (yakni) sama-sama
akan mati. Firman Allah:
Artinya:
“Sungguh kalian ukan mati, dan mereka jugu ukun mati”. (As Zumar 30)
Hasan Bashry saat melihat orang makan di atas kuburan, berkata: ”Itulah orang
munafik, maut di kelopak matanya, namun ia tetap ingin (menikmati) makan. Oleh
sebab itu, setiap ia melihat mayit, mukanya pucat-sedih seakan baru menanam
jenazah ibu kandungnya sendiri.
Ibrahim Taimy: "Orang yang tidak takut, dan sedih (perasaannya) selalu aman, maka
dikhawatirkan tidak dapat masuk surga. Alasannya, para penghuni surga saat
ditanya, jawabnya:
549 Tanbih al-Ghafiln
Artinya: .
"Dulu (saat hidup di dunia) perasaan takut (khawatir) selalu menghantui kami, di
tengah keluarga kumi”. (Ath-Thur 26)
Kata Ibnu Mas'ud: "Orang-orang ahli (pandai) Alquran seyogyanya dikenal ahli
tahajud, saat kebanyakan orang tengah menikmati tidurnya. Dan berpuasa, di saat
kebanyakan orang tidak puasa, serta bersedih di saat kebanyakan orang bersenang-
senang menangis di saat kebanyakan orang tertawa, diam di saat kebanyakan orang
pada bicara, dan berhati khusyuk di saat kebanyakan orang berbangga. Juga
seharusnya berhati tenang, lunak, prihatin, tidak boleh keras, lupa, keras suara dan
penasaran.
Syaqiq Ibrahim: "Tiada kawan yang baik bagi seseorang, melebihi ”Prihatin
memikirkan dosa-dosa terdahulu” dan takut terhadap masa datang (akhirat) yang
belum diketahui secara pasti "Apakah yang akan menimpa dirinya”.
Kata seorang bijak: "Orang yang prihatin bukan memikirkan tiga | perkara, berarti ia
tidak mengenal prihatin (kacau) dan senang, yaitu:
1. Sedih memikirkan "IMAN" sebab tidak tahu pasti, dia akan ikut hingga mati atau
terlepas.
2. Prihatin tentang perintah (kewajibannya terhadap) Allah, apakah bisa melakukan
dengan sebaik-baiknya atau sembrono (meremehkannya).
3. Prihatin tentang tuntutan (mereka yang dilakukan tidak adil selamat atau tidak dari
tuntutan mereka itu (sebab belum tahu pasti).
Dari Anas, Nabi bersabda: "Tiada mata menangis sebab takut Allah, kecuali Allah
mengharamkan api neraka membakarnya, dan jika linangan air mata itu ke mukanya,
maka kusut atau kehinaan tidak akan meliputinya, Dan setiap amal baik pasti
ditentukan pahalanya, kecuali air mata yang sanggup memadamkan luasnya lautan
api, dan seandainya seorang manusia menangis, sebab takut Allah demi suatu umat,
pasti amat itu akan dirahmati Allah, sebab tangisnya (manusia tersebut)”. (Al Hadis).
550 Tanbih al-Ghafiln
Kata Ka'bul Akhbar: "Seandainya aku bisa menangis hingga air mata linangannya ke
pipi, sebab takut Allah, dan menetes ke tanah, lalu disentuh api neraka, hingga
tetesan itu kembali ke langit dan tidak akan kembali untuk selamanya, demikian pula
orang yang menangis sebab takutnya kepada Allah di dunia ini tidak akan disentuh
api untuk selamanya.
Dari Ibnu Mas'ud, Nabi bersabda: "Tiada seorang melinangkan airmatanya sebesar
lalat atau kepalanya, sebab takut Allah. hingga menetes ke mukanya, kecuali api
neraka tidak sanggup menyentuhnya (untuk) selamanya”.
Dari Hasan Bashry, Nabi bersabda: "Tiada tetesan yang lebih disenangi Allah, kecuali
dua, yaitu:
1. Tetesan air mata di malam gelap (takut Allah).
2. 'Tetesan darah perang sabil.
Ziyad Numairy: "Firman Allah: "Tiada seorang hamba menangis, sebab takut Aku,
kecuali diselamatkan dari siksaKu, dan diberi penggantinya tertawa kelak di surgaKu.
Umar Abdul Aziz di tengah salat (saat membaca) ayat (di bawah) ini, diulangi
beberapa kali seraya menangis sampai Subuh.
Inilah ayat yang dibaca:
Artinya:
”Ketiku belengsu di leher mereka, lalu diseret (mereka) ke dalam air mendidih sangat
panas, terus dibakar di neraka Jahim”.
Demikian pula Tamim Dary, sedangkan ayatnya:
Artinya:
”Dikiranya orang-orang durhuka Kami lakukan sumua yang beriman dan beramal
shalih? Jelas berbedu juuh”. (Jatsiyah 21)
551 Tanbih al-Ghafiln
Demikian pula Nabi saat membaca ayat (di bawah) ini beliau mengulanginya
beberapa kali, seraya menangis, hingga Subuh. Inilah ayatnya:
Artinya:
"Jika Kau siksa, mereka itu yaitu hambaMu, namun jika Kau mengumpuni mereka,
Engkau yaitu Mulia lagi Bijaksana”. (Maidah 118)
Menurut riwayat: "Nabi Daud sesudah berbuat kesalahan, maka setiap minum, air
matanya bercucuran hingga memenuhi separoh gelasnya.
Penuturan Bahz Hakim: ”Zurarah Abu Aufa tengah melakukan salat bersama kami,
dan saat membaca ayat (di bawah ini) langsung mati, hingga yang membawanya ke
rumah yaitu kami, sesudah matinya. Inilah ayat yang dibaca:
FA-IDZAA NUQIRA FIN NAAOUUR. Artinya: "Maka apabila ditiup terompet
(sangkala)”. WALLAAHUL MUWAAFIQ WALLAAHU ALAM
552 Tanbih al-Ghafiln
BAB 85
Tentang Persiapan Amal Di Pagi Hari
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mujahid: "Ibnu Umar dalam nasihatnya
(kepadaku): "Hai Mujahid: "Di waktu pagi, jangan punya perasaan akan sampai sore,
dan sebaliknya di waktu sore jangan kau berperasaan akan (hidup) sampai pagi,
gunakanlah kesempatan hidupmu sebelum mati, dan sehatmu sebelum sakit, sebab
kau tidak tahu pasti, bagaimana namamu kelak di hari Kiamat” (yakni) menjadi
manusia baik (abrar) ataukah pendurhaka (fujjar).
Ada 4 perkara, persiapan amal seseorang di pagi hari, yaitu:
1. Melaksanakan kewajibannya terhadap Allah
2. Menyelesaikan (pekerjaan) dengan orang yang berusaha bersama (seperti
hubungan dagang dan lain-lain).
3. Menghindari yang haram (larangan Allah).
4. Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia (baik kawan ataupun lawan).
Maka bagi yang punya persiapan semacam tersebut di atas, di waktu pagi, bisa
diharap menjadi orang shalih yang beruntung”. (Demikian kata seorang Ahli hikmah).
Seorang bijak ditanya: "saat bangun dari tidur orang harus niat apa? Jawabnya:
"Jangan tanya tentang bangunnya, perhatikan dulu bagaimana ia tidur, maka orang
yang tidak tahu pasti bagaimana ia tidur, pasti tidak tahu pula bagaimana ia bangun.
Katanya: "Sebelum tidur hendaknya seseorang menyelesaikan 4 perkara, yaitu:
1. Jangan tidur selama di atas bumi ada musuh, hingga dihalalkan, sebab
memungkinkan adanya tuntutan Tuhan jika mati.
2. Selesaikan dulu semua kewajibannya terhadap Allah.
3. Bertaubatlah kepada Allah atas dosa-dosanya, sebab ia dianggap terus berbuat
dosa jika mati sebelum bertaubat.
553 Tanbih al-Ghafiln
4. Berwasiatlah (secara tertulis), agar sewaktu dia mati (tengah tidur) dapat
meninggalkan pesan (wasiat).
Tingkah pola manusia di waktu pagi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Kesibukan mencari harta, hal ini perlu diingat bahwa: "Ia mungkin makan melebihi
rezekinya, sekalipun hartanya bertumpuk-tumpuk.
2. Kesibukan berbuat dosa, sudah dapat dipastikan idupnya rendahterhina.
3. Mencari jalan, maka baginya memperoleh dua (yakni),
a. Rezeki,
b. Jalan.
Yang dimaksud yaitu jalan menuju keridaan Allah. Kata seorang bijak: "Orang yang
pagi-pagi berperasaan aman dan takut, maka Allah memuliakannya dengan dua
macam, yaitu:
1. Diberi rasa gana'ah (terima apa adanya) terhadap pemberian Allah.
2. Dapat menikmati lezatnya taat (beribadat) kepada Allah.
Yang dimaksud "aman dan takut” ialah:
a. Aman, berarti hatinya merasa tenang (aman) dengan adanya jaminan rezeki dari
Allah.
b. Takut, artinya takut saat belum bisa menyelesaikan kewajibannya terhadap Allah.
Malik Dinar saat ditanya keadaannya di waktu pagi, ia menjawab: "Seperti layaknya
orang pindah (dari suatu) tempat, ke tempat lain, padahal ia tidak tahu dengan pasti
"Apakah pindah dari dunia ini ke surga ataukah ke neraka”.
Nabi Isa saat ditanya, tentang keadaannya di waktu pagi, ia menjawab: "Aku tidak
memiliki sesuatu (apa) yang kuharap, dan tidak mampu menolak sesuatu yang
kutakutkan. dan aku bergantung pada amalku, sedang kebaikan bukan di tanganku,
tiada miskin yang melebihi aku (miskinku).
Sedang jawaban Amir Oais (tentang pertanyaan tersebut di atas): "Di pagi ini aku
banyak berdosa, padahal Allah telah melimpahkan nikmatNya padaku, oleh sebab
554 Tanbih al-Ghafiln
itu, tidak tahu pasti tentang ibadatku ini, apakah untuk menebus dosaku ataukah untuk
mensyukuri nikmatnikmat pemberian Allah tersebut.
Ibnu Sirin bertanya kepada seseorang: "Bagaimana keadaanmu? Jawabnya:
"Demikianiah keadaan orang yang berhutang 500 dirham, ditambah tanggungan
keluarga (memberi nafkahnya). Kemudian Ibnu Sirrin masuk rumah dan mengambil
uang 1000 dirham diserahkan kepada orang tersebut, seraya berkata: ” Ini 500 dirham
untuk melunasi hutangmu, dan yang selebihnya buat nafkah keluargamu. Dan sesudah
itu, Ibnu Sirin tidak berani lagi menanyakan orang tentang keadaannya, khawatir jika
diberitahu (tentang hutang) maka berkewajiban menolongnya.
Menurut Ibrahim Ad-ham: "Setiap pagi, manusia wajib bersyukur atas 4 perkara, yaitu:
1. Membaca:
Artinya:
"Segala puji bagi Allah yang menyinari hatiku dengan cahaya petunjuknya, dan
mengsolongkan aku orang-orang beriman, bukan yang tersesat”.
2. Membaca:
Artinya:
"Segala puji bagi Allah, Yang menjadikan aku umat Muhammad ”.
3. Membaca:
Artinya:
"Segala puji bugi Allah Yang tidak menjadi resekiku di tangan orang lain”.
4. Membaca:
Artinya:
"Segala puji bagi Allah Yang tidak menjadikan resekiku di tangan orang lain”.
555 Tanbih al-Ghafiln
Jika orang berumur sampai 200 tahun, tapi tidak mengerti adanya 4 perkara (di
bawah) ini, berarti terlalu tidak pantas baginya kecuali masuk neraka, yaitu:
1. Mengenal Allah, maksudnya: "Mengakui bahwa tiada yang memberi dan menolak
kecuali Allah.
2. Mengenal Perbuatannya, yakni mengetahui bahwa Allah tidak menerima amal
apapun, kecuali dibarengi dengan ikhlas sebab Nya.
3. Mengenal diri pribadinya, yakni harus mengetahui kelemahan dirinya, lalu
menerima segala ketentuan dan keputusan Allah 46.
4. Mengenal musuh Allah dan musuh diri pribadinya, yakni kejahatan yang harus
dijauhkan dan dibekukan (dihentikan). (Demikianlah pernyataan Syaqiq Ibrahim).
Bagi Anak adam, setiap harinya diwajibkan 10 perkara yaitu:
1. Zikir (kepada Allah) saat bangun dari tidur, FirmanNya:
Artinya:
”Bertasbih dun bertahmidlah kepada Tuhanmu, saat kamu bangun (dari tidur)”.
Dan FirmanNya:
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, sikirlah kepada Allah sebanyaknya, dan bertasbihlah
setiap pagi dan petang”.
2. Menutup aurat, FirmanNya:
Artinya:
"Hai anak Adam, pergunakan hiasanmu (setiap berangkat menuju) masjid”. Paling
tidak hiasan itu "Menutup auratny2”.
556 Tanbih al-Ghafiln
3. Menyempurnakan wudu, FirmanNya:
Artinya:
"Hai orung-orung yang beriman, saat kamu bungun (akan melukukan) salat,
basuhlah muku dan kedua tanganmu hingga siku-siku, dan usuplah kepalamu, serta
basuhlah kakimu sumpai dua mata kuki”.
4. Melakukan salat tepat waktunya, Firman Allah:
Artinya:
"Bahwasanya salat, bagi orang mukmin merupukan kewajiban tertentu dengan
waktunya”.
5. Berperasaan tenang atas jaminan Allah tentang rezeki, FirmanNya:
Artinya: "Tiada (suatu hewan) melata di atas bumi kecuali telah dijamin rezekinya oleh
Allah”.
6. Qana'ah atas rezeki pemberian Allah, FirmanNya:
Artinya:
"Kami yang membagi di antara mereka tentang urusan reseki penghidupan mereka”.
7. Berserah diri kepada Allah, FirmanNya:
Artinya:
"Kepada Allah-lah kamu harus tawukkal jika kamu memang benar-benar beriman
(mukmin)”.
8. Sabar atas takdir dan hukum Allah, FirmanNya:
Artinya:
"Sabarlah menerima hukum Tuhanmu”.
557 Tanbih al-Ghafiln
9. Mensyukuri nikmat, FirmanNya:
Artinya:
"Bersyukurlah atas nikmat Allah, jika kamu benar-benar beribadat kepadaNya”.
10. Di antaranya nikmat kesehatan badan, dan nikmat terbesar yaitu: "Iman dan
Islam”. Nikmat lainnya tidak terhingga banyaknya, FirmanNya:
Artinya:
” Jika kamu akan menghitung nikmat Allah, pasti tidak akan mampu”.
11. Makan yang halal, FirmanNya:
Artinya: "Makanlah yang halal dari rezeki yang Kuberikan padamu”
WALLAAHU ALAM
558 Tanbih al-Ghafiln
BAB 86
Tentang Tafakkur (Berfikir)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Atha-k, katanya: "Kami (Ibnu Umar dan
Ubaid dan aku) masuk ke rumah Siti 'Aisyah, sesudah mengucap salam, ditanya:
"Siapakah kalian? Jawab kami: "Ibnu Umar dan Ubaid Umair, lalu katanya: "Kenapa
kalian langka ziarah kemari? Jawab Ubaid: "sebab tuntunan,
Artinya: ”Ziarahlah jarang-jarang, agar bertambah cinta”.
Lalu Ibnu Umar berkata: "Kami hentikan kelakar ini, dan ceriterakan tentang amalan
Rasulullah yang sangat berkesan? Jawabnya: "Sebetulnya, semua amalan beliau $£
itu berkesan, tapi ada yang paling berkesan yaitu: "Pada suatu malam beliau masuk
ke tempat tidur dan merapatkan badannya dengan badanku, lalu bersabda: "Hai
'Aisyah, kau mengizinkan aku beribadat kepada Tuhanku? Aisyah menjawab:
Sungguh saya sangat senang berdekatan dengan Baginda, namun saya tidak bisa
menolak kesenangan Baginda. Kemudian beliau bangun ke tempat wudu, tegak
sambil menangis hingga air matanya membasahi pangkaannya, sesudah selesai salat
berbaring miring ke kanan, meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanannya, hingga
air matanya membasahi tanah. Sesudah azan Subuh Bilal datang, beliau tengah
menangis, ditanya: "Kenapa ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni segala
dosamu (terdahulu ataupun mendatang)? Jawabnya: "Tidakkah aku wajib bersyukur
dan kenapa tidak menangis, padahal semalam telah diturunkan kepadaku, ayat
sebagai berikut:
Artinya:
”Bahwasanya dalam kejadian langit-bumi, dun berguntinya malam dengan siang itu
suatu bukti Kebesaran dun Kekuasaan Allah bagi manusia yang berpikir (yakni)
mereka yang selalu mengingatNya, baik saat tegak berdiri, duduk, atau berbaring
dan selalu memperhatikan kejadian langit-bumi, hingga berdoa, "Hai Tuhan, Engkau
tiduk menciptakannya dengun sia-sia, Muha Suci Engkau ya Tuhan, selamatkanlah
kami dari siksa neraka”. (Ali Imran 190-191).
Kemudian beliau bersabda:
559 Tanbih al-Ghafiln
Artinya:
”Celaka atau rugilah orang yang membaca ayat ini, namun tidak memikirkannya”.
Diterangkan bahwa: "Orang yang melihat bintang-bintang dan memikirkan Kebesaran
Tuhan selaku Penciptanya, lalu membaca:
Artinya:
”YaTuhan, Engkau tiduk sia-sia menjadikan semua itu, Maha Suci Engkau, maka
jauhkanluh kami duri siksa neraka”.
Maka baginya diberi pahala sebanyak bintang di langit.
Amir Qays berkata: "Yang paling senang di akhirat, yaitu: "Orang yang paling lama
menderita kesusahan di dunia. Dan yang paling banyak tertawa di akhirat yaitu:
"Orang yang banyak menangisnya (di dunia) sebab takut Allah. Dan yang paling
ikhlas imannya di hari Kiamat, yaitu: "Orang yang sering memikirkan kejadian dunia
ini.
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda-k, Rasulullah bersabda: "Di
antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan (pemberantas kejahatan), dan
dengan itu mereka memperoleh pahala. Sebaliknya di antara. manusia, ada yang
menjadi perintis kejahatan (penghalang kebaikan), bagi mereka sangat besar
tanggungan dosanya. Maka sangat beruntung orang yang dijadikan ” Perintis
kebaikan (pembasmi kemungkaran), dan berpikir sesaat bagiku lebih baik daripada
bangun semalam suntuk”.
A'masy dari Amr Murrah, katanya: ”Nabi melewati suatu kaum tengah bertafakkur,
lalu beliau bersabda:
Artinya:
”Berpikirlah tentang mukhluk, jangun memikirkan Zat Mluh, pasti kalian binasa”.
560 Tanbih al-Ghafiln
Hisyam Urwah dari ayahnya, Rasulullah bersabda: "saat setansetan menggoda
kamu, ia bertanya: "Siapa yang menciptakan langit? Jawabnya: Allah, Lalu: "Yang
menjadikan bumi? Dijawab: ”Allah, Kemudian ”Yang menciptakan Allah? Maka saat
merasa demikian, segeralah berkata: "Aku beriman kepada Allah dan RasulullahNya”.
Rasulullah bersabda:
Artinya:
”Tufakkur sesaat yaitu lebih utama daripada ibadat setahun”. (Al Hadis)
AJ Faqih menjelaskan: "Jika seseorang menghendaki keutamaan tafakkur, maka
berpikirlah 5 perkara, yaitu,
1. Memikirkan bukti (tanda) Kekuasaan Allah
2. Memikirkan nikmat pemberianNya.
3. Memikirkan pahala yang Dia janjikan.
4. Memikirkan hukuman atau siksaNya.
5. Memikirkan hal-hal yang diridai dan dimarahi oleh Allah.
1. Yang dimaksud bukti KekuasaanNya, yaitu: "Kekuasaan Allah dalam menciptakan
langit-bumi, terbit-terbenamnya matahari, pergantian siang dan malam, dan kejadian
manusia itu sendiri. Sebagaimana FirmanNya:
Artinya:
”Di bumi (ada) bukti-bukti Kebesaran Kekuasaan Allah bagi yang mevakinkan dan
juga dalum dirimu, apakah kamu tidak memperhatikan?”. (Dzurriyat 20-21)
Maka dengan memikirkan bukti-bukti tersebut orang semakin bertambah maarifat dan
meyakinkanNya.
2. Yang dimaksud nikmat pemberianNya, yaitu: Nikmat lahiriyah dan batiniyah, seperti
tangan, kaki dan gerakannya, kecantikan atau ketampanan muka, mulut dan lain-lain.
Maka dengan memikirkan nikmat-nikmat tersebut seseorang menjadi (timbul)
berperasaan cinta kepada Allah .
561 Tanbih al-Ghafiln
3. Yang dimaksud pahala, yaitu: Yang dijanjikan bagi para wali atau kekasihNya,
dengan memikirkan seperti ini, mendorong seseorang tekun, rajin dan tangkas
melakukan ibadat atau taat kepadaNya.
4. Yang dimaksud hukuman atau siksaNya, yaitu: "Yang telah diancamkan
(diperingatkan) pada orang-orang kafir, maka dengan demikian, timbul rasa takut, dan
ringan menjauhi segals laranganNya.
5. Yang dimaksud dengan hal-hal yang diridai atau dimarahi olehNya, yaitu:” saat
dosa-dosanya ditutupi oleh Allah, tidak keburu disiksa, malahan diseru agar bertaubat,
maka dengan memikir pada yang demikian ini, timbul rasa malu kepadaNya.
Dan jika seseorang (manusia) memikirkan 5 perkara tersebut di atas, maka termasuk
manusia-manusia yang disebut dalam hadis Nabi : "Berpikir sesaat, yaitu lebih
utama daripada ibadat setahun”. Dan perlu diingat: "Jangan memikirkan selain 5
perkara tersebut di atas, sebab memikirkan lain-lain, hanya berupa was-was belaka
(dari setan).
Nasihat seorang bijak (Ahli Hikmah), pikiran jangan dipakai memikirkan 2 perkara,
yaitu:
1. Kemiskinan, akibatnya menjadi kacau (sedih) dan membangkitkan kerakusan harta.
2. Perbuatan si penganiaya (pada dirimu), akibatnya hati menjadi keras penuh dengki
untuk tinggal di dunia, dan menyenangkan kamu dalam mengumpulkan harta dunia,
amalnya ditunda-tunda, sampai melupakan akhirat.
Pokok wira'i yaitu: "Memelihara perasaan hati dari memikirkan halhal yang bukan
urusan atau kepentingannya sendiri (tidak mencampuri urusan lain). Maka jika akan
menyimpang pada yang demikian itu, segera dibelokkan pada urusannya sendiri, hal
ini disebut jihad yang utama, dan orang yang tidak mampu melakukan hal seperti ini
(di luar salat), maka di dalam salatpun ia tidak mampu mengendalikan perasaannya.
(setengah tu