Senin, 13 Oktober 2025

Teori muslim 12

 


melakukan ibadat atau amal itu, maka baginya ditulis 

pahala amal tersebut sedangkan penyakitnya tetap sebagai penebus dosa jika 

bertaubat namun  lika niatnya lain (misalnya: "Niat mengulangi laku maksiatnya, nanti 

jika sembuh) maka sakitnya tidak dapat menebus dosanya.  

 

Dari Hasan Bashry, Nabi , bersabda: "Penyakit panas yaitu  bagian setiap orang 

mukmin, dari api neraka (yakni) sebagai pengganti api neraka.”  

 

Dari Abu Said Khudry, Nabi  bersabda: Tuhanmu berfirman: "Demi Kemenangan dan 

KeagunganKu, tidak seorangpun dikeluarkan dari dunia, sedang rahmatKu baginya, 

kecuali segala dosanya disucikan terlebih dahulu (yakni) dengan penderitaan: "Sakit, 

 

511 Tanbih al-Ghafiln 

atau sempit penghidupannya, maka jika masih ada juga dosanya sakaratul maut 

diberatkan kepadanya, hingga nanti ia menghadap Aku sudah bersih dosanya seperti 

baru lahir dari ibunya.”  

 

”Dan sebaliknya, tidak seorangpun dikeluarkan dari dunia, sedang siksaKu baginya, 

kecuali dibayar kontan setiap perbuatan baiknya (yakni) dengan berbadan sehat, 

lapang penghidupannya, dan jika kebaikannya masih ada (belum dilunasi semua), 

maka sakaratul maut diringankan baginya, hingga nanti ia menghadap Aku tiada 

sedikitpun kebaikan yang tersisa baginya (yang berarti neraka Hawiyah baginya).”  

 

Nabi  bersabda: "Barang siapa menengok orang sakit berarti telah masuk dalam 

rahmat, saat  duduk di sampingnya berarti telah menyelam dalam rahmat.”  

 

Dari Ibnu Umar, Bersabdalah Nabi : "Orang menengok orang sakit atau mengantarkan 

mayit (jenazah), bagaikan puasa di tengah perang sabil sehari, perbandingannya 

dengan hari-hari lainnya yaitu  700 (tujuh ratus) hari.  

 

Ada orang mengeluh di hadapan Ummu Darda', akibat kekerasan hatinya, dijawab: 

"Itu penyakit yang sangat berbahaya, namun  cobalah kau obati dengan obat sebagai 

berikut:  

 

1. Menengok (kawan atau saudara) yang tengah sakit.  

2. Mengantarkan mayit (kawan atau saudara) muslim.  

3. Ziarah kubur.  

 

Orang itu menaati nasihat tersebut, tidak lama kemudian sembuhlah penyakitnya, dan 

datang kepada Ummu Darda' seraya mengucapkan: JAZAAKILLAAHU KHAIRAN”. 

Mudah-mudahan anda dibalas kebaikan oleh Allah .  

 

 

 

 

 

  

 

512 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 79  

Tentang Keutamaan Salat Tathawwu' (Salat Sunnah)  

 

Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan Bashry, Rasulullah 3 bersabda: 

"Ada 3 keistimewaan bagi pelaku salat, yaitu:  

1. Dikepung para malaikat (melindunginya), mulai dari bawah kakinya hingga ke atas 

(langit).  

2, Rahmat dicurahkan mulai dari langit hingga ke atas kepalanya.  

3. Diseru malaikat: "Seandainya pelaku salat itu tahu dengan siapa ia bicara, pasti 

tidak rela memutus pembicaraan (berhenti dari salat)nya.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar, Nabi  mengirim pasukan berani 

mati, begitu datang langsung menyerang musuh hingga memperoleh ghanimah 

sebesarnya, Tanya sahabat: Ya Rasulullah, belum pernah kami saksikan pasukan 

secepat ini keberanian menyerangnya, dan ghanimah sebesar ini, sabda beliau: "Ada 

pasukan yang melebihi itu kecepatan dan kebesaran hasilnya, yaitu: "Para pelaku 

salat Subuh, lalu duduk berzikir hingga terbit matahari, dan dilanjutkan dengan salat 

dhuha 2 rakaat, baru kemudian pulang ke rumah masingmasing, inilah yang melebihi 

pasukanku tersebut di atas”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar, Nabi  bersabda: "Setiap hari 

(pagi) manusia diwajibkan bersedekah bagi Setiap ruas badannya, lalu sabdanya: 

"Mengajak kebaikan dan mencegah kejahatan yaitu  sedekah, zikir pada Allah, 

sedekah, bersetubuh dengan Istrinya, sedekah, Ditanya: "Ya Rasulullah, memuaskan 

syahwatnya juga dapat pahala sedekah? Jawabnya: "Menurut pandapatmu 

bagaimana, jika Syahwat dilampiaskan pada yang diharamkan, berdosa? Ya benar, 

kata Sahabat Maka demikian pula, jika syahwat disalurkan pada yang halal (istrinya 

sendiri), pasti mendapat pahala sedekah, dan untuk mencukupi Semua itu (ros-ros 

persendian) dua rakaat salat sunah Dhuha.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Rifa'i, Nabi bersabda: "Hai paman 

Abbas, Aku akan menghadiahkan suatu amalan yang sangat bermanfaat bagimu, 

maukah anda? jawabnya: "Tentu, semoga engkau tetap menjadi kesayanganku yang 

kubela (mati-matian), sekalipun harus mengorbankan kedua orang tuaku, lalu sabda 

 

513 Tanbih al-Ghafiln 

beliau : "Lakukanlah salat (sunah) 4 rakaat, setiap rakaat membaca Fatihah dan surat 

dan bertasbih 15x (masih dalam keadaan berdiri), kemudian rukuk dan bertasbih, lalu 

itidal bertasbih 10x, terus sujud dan bertasbih 10x, duduk diantara dua sujud dan 

bertasbih 10x, lalu sujud lagi dan bertasbih kemudian duduk (sesudah sujud kedua), 

sebelum berdiri dengan sebutan duduk istirahat dan bertasbih 10x, maka juAllah nya 

75x pada setiap rakaat (bertasbihnya), sedangkan 4 berarti berjuAllah 300x bertasbih, 

maka seandainya dosa-dosamu sebanyak pasir di lautan ('Alij), pasti dampuni oleh 

Allah. Sahut Abbas: "Jika tidak mampu melakukannya setiap hari? Jawabnya: "Boleh 

setiap Jumat sekali, Jika tidak mampu sejumat sekali? Lakukanlah setiap bulan sekali, 

Jika tidak mampu juga? Jawabnya: "Lakukanlah setiap tahun sekali”. (Al Hadis)  

 

Catatan:  

Dimaksud dengan: Salat sunah 4 rakaat tersebut dalam hadis, yaitu  salat sunah 

Tasbih, yang setiap rakaatnya membaca tasbih sebanyak 75x, jadi keseluruhan 

juAllah tasbihnya 300x (dalam 4 rakaat).  

 

Sedangkan bacaan tasbihnya bisa pilih di antara dua tasbih berikut ini, yaitu:  

 

1. Artinya: "Maha Suci Alah, segala puji bugiNya, tiada Tuhan yang lain, kecuali Allah 

dan Allah Muhu Agung”.  

 

2. Atau cukup dengan:   Tasbih pendek ini digunakan saat  waktu tidak mengizinkan, 

namun  jika waktunya lapang, maka sebaiknya menggunakan tasbih yang pertama 

(sempurna) yang memberati timbangan amal baik, melebihi bumi-langit berikut isinya.  

 

Kata Ka'bul Akhbar: "Seandainya orang tahu besarnya pahala salat sunah 2 rakaat, 

pasti nyata baginya melebihi gunung, sedangkan salat Fardu melebihi itu, sehingga 

seorangpun tidak sanggup membayangkan besarnya pahala tersebut.  

 

Dari Zaid Khalid Juhany, Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

"Lakukanlah salat (sunah) di rumahmu, jangunlah rumahmu dibuat kuburan (semata 

hanya dibuat tidur saja) . (Al Hadis)  

 

514 Tanbih al-Ghafiln 

 

Dari seorang sahabat, Nabi  bersabda: "Salat sunah yang dilakukan di rumah, lebih 

utama daripada di muka masyarakat umum, seperti keutamaan salat berjamaah 

dibandingkan dengan sendirian”.  

 

Sabda beliau  pula: "Salat sunah di rumah, yaitu  menjadi penerang, dari itu 

terangilah rumahmu (dengan melakukan salat sunah). (Al Hadis)  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Orang yang salat sunah 20 rakaat di antara 

Magrib dengan Isyak, pasti dipelihara (keselamatan) keluarga, harta, agamanya di 

dunia dan di akhirat. Dan bagi orang yang sesudah salat Subuh duduk (di tempat salat 

tiada bergeser, sambil zikir), hingga matahari terbit, dilanjutkan dengan salat (sunah 

Dhuha) 2 rakaat, pasti Allah membuatkan dinding (penutup) api neraka kelak di hari  

 

Kiamat (agar tidak sampai terkena api).  

 

Zaid Aslam dari Umar, katanya: ”Nasihatilah aku hai paman Abu Dzar. Jawabnya: 

"Terimalah nasihatku ini dari Nabi  sebagai berikut: "Pelaku salat Dhuha, tidak 

termasuk golongan manusia yang lupa (sekalipun hanya 2 rakaat saja), dan yang 

melakukannya 4 rakaat, dimasukkan ahli ibadat, dan yang melakukan 6 rakaat 

selamat dari laku dosa pada hari tersebut, sedangkan yang melakukan (salat Dhuha) 

8 takaat, diberi bangunan gedung di surga”. (Al Hadis)  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Di surga ada pintu yang bernama (BAABUDH-

DHUHA), kelak diseru (pelaku salatnya): "Hai orang-orang yang selalu melakukan 

salat Dhuha inilah pintu kalian, silahkan masuk ke dalam (surga)”.  

 

Salat diumpamakan seseorang tengah mengetuk pintu Raja, dan orang yang sering 

mengetuk, maka tidak lama lagi (mungkin) dibukakan. (Ibnu Mas'ud).  

 

Perbandingan antara salat sunah di siang hari dengan malam, yaitu  seperti sedekah 

terang-terangan dengan dirahasiakan”.  

 

 

515 Tanbih al-Ghafiln 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Suatu tempat yang dibuat salat atau zikir, merasa 

bergembira tembus hingga ke lapisan bumi tujuh, ia bangga pada bumi di sekitarnya, 

dan saat  seseorang salat di tengah hutan, bumi yang dibuat salat itu berhias 

untuknya”.  

 

Kata Khalid Madan: "Tuhan berbangga kepada malaikat dengan 3 macam manusia, 

yaitu:  

 

1. Yang berada di tengah lapangan luas (hutan), lalu azan, iqomat, kemudian salat 

sendirian.  

Maka Tuhan berfirman: ”Saksikanlah dia (hambaKu) tengah salat sendirian, tiada 

seorangpun yang melihatnya, Maka turunlah 70.000 malaikat mengikuti salat di 

belakangnya.  

 

2. Yang tahajud di tengah malam, sujud hingga tertidur.  

Maka Allah berfirman: "Hai para malaikat, saksikanlah dia (hambaKu), ruhnya di 

tanganKu dan jasmani (badannya) sujud kepadaKu.  

 

3. Yang berada di tengah medan laga (perang sabil), ia tetap tegak maju, hingga 

terbunuh.  

Mu'afy Imran menyatakan: "Kemuliaan seorang beriman (mukmin) yaitu: "saat  tiada 

berhajat kepada sesama manusia.  

 

Dan kehormatannya yaitu: "di dalam tahajudnya di malam hari”.  

 

WALLAAHHU ALAM  

 

 

 

 

 

  

 

516 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 80  

Tentang Salat Dengan Sempurna dan Khusyuk  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dan Salman Farisy, katanya: "Salat itu tidak 

bedanya seperti timbangan, maka Barang siapa tepat (salatnya) pasti dipenuhi 

bagiannya, namun  bagi yang kurang tepat (menguranginya), tahu sendiri (pasti 

diancam) dalam surat Al Muthafifin.  

 

Berkata Hudzaifah, saat  melihatorangsalat tidak menyempurnakan rukuk dan 

sujudnya: "Kau jangan sekali-kali mati dalam salat seperti itu, pasti kau mati di luar 

fithrah yakni (agama Islam).  

 

Dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda: "Pencuri yang paling jahat yaitu  orang yang 

mencuri salatnya. Dimaksud yaitu: "Orang yang tidak menyempurnakan rukuk dan 

sujudnya (saat  salat)”. (Al Hadis)  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang salatnya tidak mampu mendorong beramal kebaikan, 

dan tidak menghindari kemunkaran, pasti tidak semakin dekat dengan Allah (bahkan 

menjauh dariNya), Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Tepakkanlah salat, sebab  salat itu sanggup menghindarkan pelakunya dari laku keji 

dan munkar”. (An kabut 45) Melakukan salat dengan memperhatikan orang di 

sekitarnya, maka tidak dianggap salatnya. (Hakam Uyainah) Muslim Yasar dalam 

menguji ketekunan salatnya berkata kepada keluarga (anak-anak)nya: "Jika aku salat 

kalian boleh omong-omong, Pasti tidak akan di dengar kata-kata kalian.  

 

Di tengah melakukan salat, Yakub Qary sorbannya dicuri orang (pencuri), kawannya 

tahu bahwa itu yaitu  sorban Ya'kub, lalu kawanan pencuri itu menasihati agar 

mengembalikan saja, takut tertimpa musibah (akibat) doanya, Langsung ia 

mengembalikannya dan Ya'kub tengah salat belum selesai. sesudah  salam pencuri itu 

minta maaf kepadanya dan kata Ya'kub: "Tidak terasa bagiku, siapa yang mengambil 

dan mengembalikan sorbanku ini”.  

 

 

517 Tanbih al-Ghafiln 

Di tengah melakukan salat, Rabi'ah 'Adawiyah tercucuk matanya (vakni saat  sujud), 

namun  ia tidak merasakannya, kecuali sesudah salam.  

 

Setiap akan berwudu, Hasan Bin Ali berubah wajahnya (pucat), saat  ditanya, ia 

menjawab: "sebab  aku akan mengnadap Penguasa (Raja) Yang Mahakuasa”. Dan 

setiap akan naik (masuk) masjid, kepalanya diangkat seraya berdoa:  

 

Artinya:  

"Ya Tuhan, hambaMu berada di pintuMu, hai Zat sangat baik, saat ini telah tiba 

manusia durhaka, seruanMu: "Yang baik hendaklah memaafkan yang durhaka 

(bersalah atau berdosa). Engkau yaitu  Zat Yang baik, dan aku yang penuh dosa, 

mak maafkanlah segala dosaku dengan kebaikanMu, hai Zat Yang Pemuruh”. Buru 

kemudian ia musuk ke dulam masjid”.  

 

saat  beliau  melihat orang salat sambil membenahi (meluruskan) jenggotnya, lalu 

bersabda: "Seandainya hati (orang itu) khusyuk, pasti khusyuk pula anggota 

badannya”. (Al Hadis)  

 

Setiap waktu salat tiba, S. Ali Abu Thalib menjadi bergetar seluruh persendiannya, 

dan wajahnya berubah (pucat), saat  ditanya, Jawabnya:  

 

"sebab  telah datang waktunya amanat, yang pernah ditawarkan kepada jangit-bumi 

dan gunung-gunung (saat  itu mereka semua) menolak amanat tersebut sebab  

takutnya, kemudian manusia berani (sanggup) memikul tanggungan amanat itu, Dan 

aku tidak.tahu persis: "Apakah dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya atau 

tidak”. Hal serupa juga dialami oleh Ali Zainal 'Abidin putra Husain putra Ali Abu Thalib 

.  

 

Kata Sa'id Jubair:”Tbnu Abbas saat  mendengar suara (seruan) azan, ia menangis 

sampai basah sorbannya, dan merah matanya, saat  ditanya, Jawabnya: 

"Seandainya manusia tahu persis suara (seruan) mu'adzin, pasti tidak mungkin 

sempat beristirahat dan tidur”. Apa yang dimaksud? Jawabnya:  

 

1. Seruan:   

 

518 Tanbih al-Ghafiln 

 

Maksudnya:  

"Hai sekalian manusia yang tengah sibuk mengurusi harta dunia, berhentilah dulu 

sejenak, sambutlah seruan ini, istirahatkanlah badanmu dun seseralah beramal baik 

demi keuntungan dirimu”.  

 

2. Seruan:  

 

Maksudnya:  

” Aku mohon persuksian semua musvarakat langit-bumi, bagiku di sisi Allah kelak di 

hari Kiamat, buhwwu: ”Aku telah menyeru kalian”.  

 

3. Seruan:  

 

Maksudnya,  

"Aku mohon persaksian dari para Nabi (khususnya) Nabi Muhummad  kelak di hari 

Kiamat, bahwa aku telah memberitahu kepada kelian setiap harinya 5x.  

 

4. Seruan:  

 

Maksudnya,  

“Sungguh. Allah telah menegakkan salat bagi kalian, maka tegakkanlah salat olehmu 

”.  

 

5. Seruan:  

 

Maksudnya:  

“Masuklah kalian dalam rahmat dan pesanslah petunjuk bagimu”.  

 

6. Seruan:  

 

Maksudnya:  

"Segala pekerjaan (urusan duniawi) terlarang bagimu, sebelum melaksanukun salat”.  

 

 

519 Tanbih al-Ghafiln 

7. Seruan:  

 

Maksudnya:  

"Inilah "amanat” tujuh lapisan bumi-langit, sudah berada di pundukmu, muka terserah 

kepada kalian, akan dilaksanakan atau tidak”.  

 

Nabi  bersabda: "Terkadang dua orang sama-sama salat (rukuk dan sujudnya juga 

sama), namun  perbandingan di antara keduanya, seperti jauhnya langit dengan bumi 

(yakni) di dalam kekhusyukannya)”.  

 

Isham Yusuf bertanya: Ilai Hatim, apa yang dimaksud dengan menyempurnakan 

salat? Jawabnya: "Menjelang waktu salat tiba, sudah siap dengan wudu sempurna, 

lalu berdiri tegak di tempat salat sepenuh jiwa raganya, hingga terbayang seakan-

akan Kakbah di depan mara, dan magam tepat di dada, Allah Mengetahui segala isi 

hati (pelaku salat), kaki seakan di atas shirath, surga di sisi kanannya dan neraka di 

kirinya, Izrail (malakul Maut) di belakangnya, dan punya perasaan bahwa ”Salat ini 

yang terakhir dilakukan olehnya”.  

 

Kemudian takbir dengan khusyuk, dan hening penuh tafakkur (berpikir), saat 

membaca Fatihah dan surat, lalu rukuk penuh tawadlw, dan sujud dengan tunduk 

merendah serta memohon. Terus duduk dengan sesempurnanya, baca tahiyat 

(tasyahud) dengan penuh harapan, dan takut, akhirnya salam menurut sunnatur 

Rasulullah.  

 

Kemudian semuanya diserahkan secara ikhlas kepada Allah , terus berdiri (sesudah 

selesai) salat dengan penuh rasa takut jika tidak diterima, dan penuh harap 

diterimanya oleh Allah . Dan semuanya dipelihara pula dengan penuh rasa sabar. 

Tanya Isham: "Sejak berapa tahun, anda lakukan salat seperti yang diceriterakan 

tadi? Jawabnya: "Sejak 30 tahun. Akhirnya ia menangis dan berkata: "AKU SAMA 

SEKALI BELUM PERNAH MELAKUKAN SALAT SEPERTI YANG ANDA 

JELASKAN”.  

 

saat  Hatim tertinggal dalam mengikuti salat seorang kawan bertakziah kepadanya, 

lalu ia menangis, katanya: "Seandainya aku kematian putraku, pasti separuh 

 

520 Tanbih al-Ghafiln 

masyarakat (Balkh) ini, bertakziyah kepadaku”. namun  hanya seorang terdekatku yang 

bertakziyah, akibat aku tertinggal salat berjamaah, padahal bagiku ketinggalan salat 

berjamaah lebih susah atau sedih daripada ketinggal mati semua putra-putriku”.  

 

Kata seorang ahli hikmah: ”Salat diibaratkan seperti hidangan makanan Allah bagi 

orang-orang beriman, setiap harinya 5x, seperti jamuan tamu yang menghimpun 

aneka macam makanan yang lezat-lezat, demikian pula salat yang menghimpun 

aneka gerakan, zikir, setiap gerak berisi hikmah dan pahala serta penebus dosa.  

 

Banyak orang salat, namun  sangat sedikit yang sempurna dalam artian yang 

sesungguhnya, oleh sebab  itulah Allah menyebutkan orang mukmin (sifatnya) 

sebagai orang yang menegakkan salat, sebaliknya menyebut orang munafik sebagai 

orang yang salat semata-mata, sehingga Dia mengancam dalam ayat:  

 

Artinya:  

"Orang-orang yang salat diancam dengan neraka wail, yaitu Yang melupukan tujuan 

salatnva”. Mereka yang salat semata-mata hanya sebab  manusia dan engsun 

membuntu kepada lain orang, (yakni) dengan sulat ia tidak sungsup merubuh sifat-

sifat yang buruk)”.  

 

Sedangkan bagi orang mukmin disebutkan dalam ayat:  

 

Artinya:  

”Mereka yang menegakkan salat dengan sempurna, dan membelanjukun sebusian 

(kecil) dari reseki pemberian Kumi demi lain orung”.  

 

IQAMATUSH-SHOLAT maksudnya: ”Tetap memelihara waktu salat, pokok-pokok 

salat dan kesempurnaan rukuk, sujud dan kekhusyukannya.  

 

Menurut seorang Ulama hikmah: "Orang tengah melakukan salat itu ada dua, yaitu:  

 

1. Khusus, maksudnya ia merasakan kebesaran salat, tegak dengan penuh 

keyakinan, penuh rasa takut, dan menunaikann dengan keagungan, sesudah  selesai 

penuh dengan rasa takut  

 

521 Tanbih al-Ghafiln 

2. Umum, maksudnya: "Melakukan salat penuh dengan lupa, tegak dengan masa 

bodoh, dan menunaikan dengan penuh was-was (ragu), sesudah  selesai perasaannya 

aman.  

 

Kata seorang Ulama hikmah dari Faris: "Jika seseorang melakukan Wudu dibayangi 

dengan was-was tanpa perasaan keagungan salat, yang diingat hanya kesibukan 

harta dunia, maka salat semacam itu tidak akan diterima. 

  

 

522 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 81  

Tentang Doa Mustajab (Terkabul)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah Abu Aufa, katanya: Materi 

pelajaran Nabi  yang disampaikan kepada seorang Badwy tentang sesuatu yang 

dapat memuaskan dari hafalan Alquran yaitu:  

 

Artinya: "Diulang sebanyak 5x. Sahut Badwy: "Semua itu yaitu  pujian bagi Allah, lain 

mana bagianku? Seru beliau : "Bacalah!    ALLAAHHUMMAGHFIRLII WARHAMNII 

WAHHDINII WARZUQNII WA 'AAFINII. Artinya:  

"Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, tunjukilah dam beriluh rezeki serta 

selumatkanlah aku”, sebanyak 5x,dan semua itu dihitung olehnya dengan 10 jari 

tangannya. Lalu sudah dia pergi, beliau  bersabda: "Sungguh kedua tangan Badwy ini 

dipenuhi kebaikan, jika melaksanakan "Materi pelajaran” yang buru disumpaikan 

kepudunya.  

 

Al Faqih menjelaskan: "Materi pelajaran yang diterima oleh Badwy  itu yaitu  "Bacaan 

di dalam salat” sebagai pengganti "Bacaan Alquran bagi yang sama sekali tidak 

pandai Alquran dan diharapkan dengan bacaan tersebut dapat memadai bacaan 

Alquran.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Usman Abu 'Ash, katanya: "saat  aku 

sakit hampir mati, Rasulullah 5g datang berkunjung (menengok) padaku, seraya 

bersabda: ”Usaplah sakitmu dengan tangan kananmu sambil membaca:   AUUDZU 

BI 'IZZATILLAAHHI MIN SYARRIMAA AJIDU WA UHAADZIRU.  

 

Artinya:  

"Aku berlindung dengun Kemenangan dan Keagungan Alah, dari derita (bahaya) yang 

kurusukan dan menakutkan”.  

 

Kemudian materi pelajaran beliau  aku amalkan, akhirnya lenyaplah rasa sakit bagiku 

(bi-idznillah)”.  

 

 

523 Tanbih al-Ghafiln 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Atha-k, katanya: "Orang yang salat 

(sunah) 12 rakaat, tanpa diselingi (sesudah salam) dengan bicara, lalu membaca surat 

Fatihah sebanyak 7x, ayat Kursy sebanyak 7x, dan membaca:  

 

LAAILAAHAILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU 

WALAHUL HAMDU WAHUWA ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR sebanyak 10x, 

kemudian sujud dan berdoa sebagai berikut:  

 

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BI MAAADIDIL IZZI MIN 'ARSYIKA WAMUNTAHAR 

RAHMATI MIN KITAABI WABISMIKAL 'AZHIIMI WA JADDIKAL ALAA 

WAKALIMAATIKAT TAAMMATI ..... lalu menyebutkan apa yang dihajatkan), insya 

Allah terlaksana dan dikabulkan permohonannya, biidznillaah.  

 

Pembantu Nabi :. (Maimunah Sa'ad) berkata: "Beliau  bersabda kepada Salman 

Farisy (ia tengah berdoa): "Hai Salman kau berhajat kepada Tuhan? Jawabnya: Ya, 

Sabdanya: "Bacalah dulu memuji kepada Tuhan, sifat-sifatNya, dan bertasbih, 

bertahmid dan tahlil. Para sahabat bertanya: Bagaimana cara memujiNya ya 

Rasulullah? Jawab beliau : "Bacalah Fatihah 3x, itulah memuji kepada Tuhan, dan 

baca pula surat Ikhlas 3x (QUL. HUWALLAAHU AHAD) itulah sifat Allah, dan 

SUBAHAANALLAAH, WALHAMDULILLAAH, WALAAILAAHA ILLALLAAHU 

WALLAAHU AKBAR, kemudian panjatkanlah hajatmu”.  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Orang yang membaca istighfar (di bawah) ini, sebanyak 3x, 

sehabis salat, Allah pasti mengampuni dosanya sekalipun besarnya sebanyak buih 

lautan.  

 

Inilah istighfarnya:  

 

ASTAGHFIRULLAAHAL 'AZHIIM, ALLADZII LAAILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL 

OAYYUUMU WA ATUUBUILAIIH .  

 

Saran Al Faqih: saat  istighfar hendaknya hati merasa menyesal atas perbuatan 

dosanya, dan mohon ampun dengan sungguh-sungguh, pasti diampuni segala 

dosanya oleh Allah . Menurut Hasan bin 'Ali: "Orang yang membaca 20 ayat (dibawah) 

 

524 Tanbih al-Ghafiln 

ini, pasti dijamin selamat dari bahaya, ancaman setan, penganiayaan penguasa yang 

zalim, dan pencuri yang operasi (mencari sasarannya) serta hewan-hewan buas yang 

membahayakan.  

 

Inilah ayat-ayatnya: 

 

Penjelasan: 20 ayat tersebut perinciannya yaitu  sebagai berikut:  

a. Ayat kursy  

b. Surat Al A'raf 3 ayat, mulai dari:  

 

INNA RABBAKUMULLAAHHULLADZII KHALAOAS SAMAAWAATI WAL ARDLI 

hingga ..... OARIIBUM MINAL MUHSINIIN.  

 

c. Surat Shaffat 10 ayat, mulai dari ayat pertama: hingga SYI HHAABUN 

TSAAQIB.  

 

d. Surat Rahman 3 ayat, mulai dari:   

 

YAA MASYARAL JINNI WAL INSI hingga FALAA TANTASHIRAAN.  

 

e. Akhir surat Hasyr 3 ayat, mulai dari: .  

 

HUWALLAAHULLADZII LAAILAAHA ILLAA HUWA hingga akhir surat.  

 

Kata Abu Hurairah: Ada orang suku Aslam bertanya: Ya Rasulullah, semalam kami 

tidak bisa tidur. Kenapa? Disengat kala (serangga), lalu beliau bersabda: "Oleh sebab  

itu setiap sore bacalah kalimat (di bawah) ini, pasti tidak ada sesuatu apapun yang 

sanggup membahayakan dirimu. Inilah kalimat yang harus dibaca:  

 

AUUDZU BIKALIMAA TILLAAHIT TAAMMATII KULIHHAA MIN SYARRI MAA 

KHALAQ.  

 

Artinya:  

 

525 Tanbih al-Ghafiln 

"Aku berlindung kepada "Kalimat Allah yang sempurnu seluruhnya” duri gangguan 

(ancaman bahaya) mahkluk upapun duri ciptaanNya”.  

 

Said Musayyab dari Mwadz Jabal, katanya: "Pada hari Jumat, Rasulullah  mencariku, 

lalu aku memenuhi panggilannya sesudah salat, Sabdanya: "Kenapa kau tidak 

kelihatan? Jawabnya: "Aku punya hutang kepada orang Yahudi dan aku tidak berani 

pergi ke mana-mana, khawatir ditahan olehnya, Kata beliau : "Hai Mw'adz, bacalah 

(materi pelajaran) doa ini, dengan doa ini Allah akan membayar lunaskan segala 

hutangmu, Jawabnya baik ya Rasulullah. Kemudian Mu'adz membacanya sebagai 

berikut:  

 

QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI TU'KTIL MULKA MAN TASYAA-U WA 

TANZIUL MULKA MIMMAN TASYAA-U WATUIZZU MAN TASYAA-U WATUDZILLU 

MAN TASYAA-U BIYADIKAL KHAIIR INNAKA 'ALAA KULLI SYAI-IN OADIIR TU 

LIJUL LAILA FINNAHAARI WATUULIJUN NAHARA FIL LAILI WATUKH-RIJUL 

HAYYA MINAL MAYYITI WATUKHRIJUL MAYYITA MINAL HAYYI WATARZUOU 

MAN TASYAA-U BIGHAIRI HISAAB. YAARAHMAANAD DUN YAA WAL A AKHIR 

ATI WA RAHIIMAHUMAA WATUTHII MINHUMAA MAN TASYAAU WATAMNAU 

MINHUMAA MAN TASYAA-U FARHAMNII RAHMATAN TUGHNINII BIHAA 

'ANRAHMATI MAN SIWAAKA.  

 

Dan doa ini jika dibaca oleh orang yang tengah dibui (kurungan penjara), pasti segera 

dibebaskan.  

 

Dari Abu Umamah Bahily, Rasulullah  bersabda: "Orang yang membaca doa (di 

bawah) ini setiap pagi, jika mati langsung surga tempatnya, demikian pula yang 

membaca sore hari, maka di malam harinya meninggal dunia, pasti masuk surga. 

Inilah doa yang harus dibaca:  

 

ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU LAAILAAHA ILLAA ANTA RABBII WA ANA 

'ABDUKA AAMANTU BIKA MUKHLISHAN LAKA DIINII ASH-BAHTU 'ALAA 'AHDIKA 

WA WA'DIKA MASTATHATU WAATUUBU ILAIKA MIN SAYYI-I 'AMALII WA 

ASTAGHFIRUKA LIDZUNUUBII INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA 

ANTA.  

 

526 Tanbih al-Ghafiln 

 

Artinya:  

 

"Ya Allah, segala puji bagiMu, tiada Tuhan yang lain kecuali Engkau, Engkaulah 

sebagai Tuhan dan aku adulah seorang humba, penuh keyakinan padaMu, aku 

ikhlaskn agama sesempurnanyu pudaMu, Keadaanku di pagi huri (sore) ini menetapi 

perintuhMu dan semaksimal mungkin hurupanku puda janjiMu, ampunilah segala 

dosaku, ada yang sunggup mengumpuni kecuali Engkau?  

 

Catatan:  

 

Lafadh:    untuk pagi sedangkan jika sore hari membacanya (lafadh):   .  

 

Aban Usman dari ayahnya, Rasulullah  bersabda: "Orang yang membaca doa (di 

bawah) ini, sebanyak 3x, di pagi hari, pasti tidak akan tertimpa bala hingga sore 

harinya. Dan yang membaca di sore hari, pasti dipelihara dari musibah (bala) hingga 

pagi harinya.  

 

Inilah doa yang dibaca:  

 

BISMILLAAHILLADZII LAA YADLURRU MAASMIHII SYAIUN FIL ARDLI WALAA 

FISSAMAAI WAHUWAS SAMIIUL 'ALIIM 3x.  

 

Artinya:  

”Dengun menyebut asma Allah, yang dengan menvebut usmuNya itu segala sesuatu 

(upapun) yang di langit atau bumi, tidak sanggup membuat bahaya (menguncam), Diu 

Mendengur dun Mengetuhui”.  

 

Saat awal penyakit falij (separoh tubuhnya mati, akibat tekanan darah tinggi atau 

masuk angin) menimpa diri Aban, katanya: "Demi Allah saat itu, aku lupa tidak 

membaca doa tersebut di atas”.  

 

Nafi dari Ibnu Umar, katanya: "Ada orang mengeluh di depan Nabi : "Ya Rasulullah, 

hidupku selalu kekurangan rezeki (sulit penghidupannya), Jawab beliau : "Dimanakah 

 

527 Tanbih al-Ghafiln 

kamu dari salawatnya malaikat, dan tasbihnya segala makhluk, yang dengan kalimat 

tersebut mereka diberi rezeki. Ia bertanya: Apa yang dimaksud ya Rasulullah? 

Sabdanya:  

 

SUBAHAANALLAAH WABIHAMDIHII SUBHAANALLAAHIL 'AZHIIM 

ASTAGHFIRULLAAH (100x).  

 

Waktu membaca yaitu: "Sesudah Azan Subuh, salat sunah Fajr (Qobliyah Subuh) 

hingga iqamat (jelasnya sebelum Salat Subuh, di antara azan dengan igamat). 

Dengan demikian, harta dunia pasti merundukrendah datang menghampirimu”. Coba 

lakukanlah, pasti dikabulkan oleh Allah , dengan penuh keyakinan atas petunjuk 

Rasulullah Allah .  

 

Urwah dari 'Aisyah, katanya: "Sudah menjadi adat kebiasaan bagi Rasulullah  

menjelang tidur mengangkat kedua tangannya (berdoa dengan) bacaan ayat-ayat 

Alquran (di bawah) ini, sesudah selesai kedua tapak tangannya diusapkan pada 

wajah, kepala dan semua tubuhnya”.  

 

Adapun ayat-ayat Al Ouran yang dibaca beliau yaitu:  

 

a. Surat Ikhlas 1x (QULHUWALLAAHU AHAD sampai akhir surat).  

b. Surat Falaq 1x (QUL AUUDZU BIRABBIL FALAO).  

c. Surat Naas 1x (QUL AVUDZU BIRABBIN NAAS).  

 

Ibrahim Hakam dari ayahnya dari Ikrimah, katanya: "Seorang musafir di tengah 

perjalanan melihat sesosok tubuh tengah tidur, dari jauh nampak dua setan akan 

mengganggu orang yang tengah tidur itu, Setan pertama datang akan merusak 

hatinya, namun  pulang lagi, katanya: "Tidak sanggup aku menganggunya, sebab  dia 

punya perisai ayat Alquran, Kemudian datang pula setan kedua, juga mengalami hal 

yang serupa, katanya: "Benar juga kau. Akhirnya kedua setan itu pergi, tidak jadi 

mengganggunya. Dan Musafir itu membangunkannya serta menceriterakan peristiwa 

yang baru terjadi pada dirinya tentang kedua setan tersebut, lalu ia bertanya: "Ayat 

apakah yang kau baca menjelang tidur? Jawabnya: "Aku tidak pernah tidur, kecuali 

membaca ayat-ayat sebagai berikut:  

 

528 Tanbih al-Ghafiln 

 

Imran Jabir dari Abu Mijlaz, katanya: "Jika seseorang takut dianiaya raja, maka 

bacalah kalimat (di bawah) ini, pasti Allah menyelamatkannya.  

 

RADHIITU BILLAAHI RABBA, WABIL ISLAAMI DIINAA WABIMUHAMMADIN  

NABIYYAA, WABIL OUR-AANI IMAAMAW WAHUKMAA.  

 

Artinya:  

"Aku sangat rela bertuhun Allah, dan relu berasuma Islam, terta Muhammad Nabiku, 

jusu Alquran sebagai pimpinan petunjuk dan hukum ”.  

 

Malik dari Yahya Sa'id, katanya: "Khalid Walid mengeluh: “Ya Rasulullah, aku selalu 

terganggu dan dibayangi rasa takut saat  tidur, Jawab beliau 5£: "Bacalah kalimat di 

bawah ini!  

 

Inilah kalimat yang harus dibaca:  

 

AUUDZU BIKALIMATILLAAHIT TAAMMATI MIN GHADHABIHI WAIOAABIHII WA 

SYARRI IBAADIHII WA MIN HAMAZAATISY-SYAYAATHIINI WA AUVUDZU BIKA 

RABBIAY-YAHDHURUUN.  

 

Artinya:  

"Aku berlindung dengan kalimat. Allah yang sempurna dan murka-Nya dan siksa-Nya, 

dan dari kejahatan hambaNya, serta dari gangguan setan atau kedatangan mereka.  

 

Nabi  memegang tangan Mu'adz seraya berpesan: Mu'adz setiap habis salat Fardu 

jangan lupa berdoa:  

 

ALLAAHHUMMA AINNII 'ALAADZIKRIKA WASYUKRIKA WAHUSNI IBAADATIKA,  

 

Artinya:  

"Ya Allah, tolonglah uku agar selalu bersikir kepuduMu dan mempelajari 

peringatanMu, bersyukur kepuduMu, serta menyempurnakan ibadat kepuduMu”.  

 

 

529 Tanbih al-Ghafiln 

Kata Hudzaifah: "Sudah menjadi kebiasaan bagi Nabi  sesudah bangun tidur 

membaca:  

 

ALHAMDU LILLAAHILLADZII AHYAANAA BATDA MAA AMAATANAA WA ILAIHHIN 

NUSYUUR.  

 

Artinya:  

”Sesala puji bagi Allah Yang membangunkan uku dari tidur, kepadaNya-lah (kelak)uku 

dibungunkan”.  

 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: ”saat  seseorang bermimpi (buruk) menakutkan, 

maka meludahlah ke sebelah kiri 3x, seraya membaca doa (di bawah ini) pasti tidak 

akan membahayakan kepadanya.  

 

Inilah doanya:  

 

A'UUDZU BILLAAHHI MIN SYARRIHHII (3x).  

 

Artinya:  

"Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan mimpi tersebut”.  

 

Dari Malik, katanya: "Ada orang bertanya: "Ya Rasulullah manakah doa yang paling 

utama? Jawabnya:  

 

AN TAS-ALALLAAHA RABBAKA ALAFWA WAL 'AAFIYATA FIDDUNYAA WAL 

AAKHIRATI.  

 

Artinya:  

“Mintalah kepada Allah (Yaitu) Tuhanmu, tentang ampunan dan selamat dunia 

akhirat”.  

 

Lalu pada hari kedua dan ketiga ia datang lagi kepada Nabi  bertanya tentang doa 

tersebut dan oleh beliau  hingga 3x dijawab sama seperti hari pertama, bahkan 

 

530 Tanbih al-Ghafiln 

akhirnya beliau menegaskan: "saat  kau memperoleh ampunan dan selamat dari 

Allah, berarti kau telah beruntung dan berbahagia dunia-akhirat”.  

 

Dari Ibnu Mas'ud, katanya: "Doa yang biasa dibaca Nabi  saat  hendak bepergian 

dan naik kendaraan ialah sebagai berikut:  

 

SUBHAANALLADZH SAKH-KHARA LANAA HAADZAA WAMAA KUNNAA LAHUU 

MUORINIINA WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUNA. ALLAAHUMMA 

ANTASH-SHAAHIBU FIS-SAFARI WAL KHALIIFATU FIL AHLI. ALLAAHUMMA 

ATHWI LANAL ARDLA WAHAWWIN 'ALAINASSAFARA ALLAAHUMMA INNAA 

NAUUDZU BIKA MIN WATSAAIS SAFARI WAL HAURI BA'DAL KAURI WA KA BATIL 

MUNOALABI WA SUUIL MANZHARI FIL AHLI WAL MAALI WAL WALADI.  

 

Artinya:  

"Maha Suci Allah Yang memudahkan kenduraun ini bagi kami, sebenarnya kami tidak 

layak untuk ini, kami pasti kembali kepada Tuhan, Ya Allah, Engkau Pelindung dalam 

perjalanan dan pemelihara keluargaku. Ya Allah, lipatlah bumi ini bagi kami dan 

ringankanlah perjalanan kami ini, Ya Allah selamatkanlah kami duri segala kesulitan 

dalam perjalanan, dari kekurangan sesudh cukup, dari kebingungan sesudah lurus. 

Dan duri buruknya pemandangan dan musibah buruk bagi keluarga kami, harta serta 

anak-anak kami”.  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Penganten baru saat  akan bersetubuh, lakukanlah salat 2 rakaat 

sebelumnya, lalu peganglah kepala (istri)nya seraya membaca:  

 

ALLAAHUMMA BAARIKIII FII AHLII WABAARIK LI AHLII FIYYA WARZUQHAA 

MINNII WARZUQNII MINHAA WAJMA' BAINANAA MAA JAMATA BIKHAIRIN WA-

FARRIQ BAINANAA MAA FARRAQTA BIKHAIRIN.  

 

Artinya:  

"Ya Allah cukupkun aku bagi keluurgaku, dan berkatilah mereka bagiku, berilah rezeki 

mereka dariku, dun rezekiku dari mereka, himpunlah dengan baik di antara kami, dan 

pisahkan pula dengan baik di antara kami”.  

 

 

531 Tanbih al-Ghafiln 

Jafar Muhammad sangat heran terhadap orang yang ditimpa (musibah) 4 perkara, 

kenapa tidak menolaknya dengan 4 perkara? Yaitu:  

1. Ditimpa musibah susah (kacau hatinya), kenapa enggan menolaknya dengan 

membaca:  

 

LAAILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINADZ-DZAALIMIIN.  

 

Artinya: "Tiada Tuhan yang lain, kecuali Engkuu, bahwasanya aku menganiaya diri”.  

Firman Allah:  

 

FASTAJABNAA LAHUU WA NAJJAINAAHU MINAL GHAMMI WAKADZAALIKA 

NUNJIL MU'MINIIN.  

 

Artinya:  

”Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami selumatkun duri kesusahan, demikianlah 

Kami menyelamatkan orang-orang beriman (mukmin)”.  

 

2. Ditimpa musibah (perasaan) takut dari kejahatan, kenapa tidak melenyapkannya 

dengan membaca:  

 

HASBIYALLAAHU WANI'MAL WAKIIL.  

 

Artinya:  

” Allah-lah Yang mencukupi kebutuhanku, dan Dialah sebaikbaik Yang Menjamin”.  

 

Firman Allah:  

 

FANQALABUU BINIMATIM MINALLAAHI WAFADL-LIL LAM YAMSAS-HUM SUUW 

WATTABAUU RIDHWAANALLAAHI WALLAAHU DZUU FADL-LIN 'AZHIIM.  

 

Artinya:  

"Lalu mereka kembali memperoleh nikmat Alah dan karuniaNva, selamat dari 

bencana yang menimpa. mereka selalu melakukan hal-hal yang diridai lah. Allah 

Pemilik karunia besar”.  

 

532 Tanbih al-Ghafiln 

 

3. Ditimpa rasa khawatir terkena tipu daya, kenapa tidak menolaknya dengan bacaan:  

 

WA-UFAWWIDLU AMRII ILALLAAH, INNALLAAHA BASHIIRUMBIL 'IBAAD.  

 

Artinya:  

”Kuseruhkan sesala urusanku kepada Allah, Dia selalu Melihat hambaNya”.  

 

FirmanNya:  

 

FAWAQAAHULLAAHU SAYYI-AATI MAA MAKARUU WAHAAQABI AALI FIR'AUNA 

SUAAL 'ADZAAB.  

 

Artinya:  

"Lalu Allah menyelamatkan mercka dari rencana jahat musuhnya, dan keluarga 

Fir'aun dijatuhi hukuman siksa terberat”.  

 

4. Berharap masuk surga, namun  enggan membaca:  

 

MAA S YAA ALLAAHU LAA QUWWATA ILLAA BILL AAH  

 

Artinya:  

”Sekehendak Allah, sedikipun tidak ada kekuatun, kecuali dengan pertolongunNya”.  

 

FirmanNya:  

FAASAA RABBII ANY-YU'TIYANII KHAIRAM MIN JANNATIKA.  

 

Artinya:  

”Muduh-muduhan Tuhanku memberi yang lebih baik daripada kebunmu”.  

 

Dari Qatadah: "Ada orang membaca doa sebagai berikut: "Ya Allah siksaku kelak di 

akhirat, penuhi saja (segerakan) di dunia”. Maka akibat membaca doa tersebut ia sakit 

keras, Rasulullah  datang menengoknya, dan orang itu menuturkan tentang doa yang 

dibaca, hingga ia sakit tidak mampu bergerak, kecuali mengangkat kepala saja, Sabda 

 

533 Tanbih al-Ghafiln 

beliau : "Hai anak Adam, kau tidak sanggup menerima siksa Allah, oleh sebab  itu 

bacalah doa sebagai berikut:  

 

ALLAAHUMMA RABBANAA AATINAA FIDDUNYA HASANAH, WAFIL AAKHIRATI 

HASANAH, WA QINAA ADZAABAN NAAR.  

 

Artinya:  

"Ya Allah. beriluh kami kebaikan di dunia dan di akhirat, peliharuluh kami dari api 

neraka”.  

 

Tidak lama sesudah membaca doa tersebut ia sembuh kembali.  

 

Ada orang mimpi bertemu dengan Utbah Ghulam sesudah meninggalnya, ia bertanya: 

"Hai Utbah, apa yang kau peroleh dari Tuhanmu? Jawabnya: "Aku diampuni Tuhan, 

sebab  doa-doaku yang biasa dibaca, dan kini doa itu tertulis di dinding. Bangun dari 

mimpinya, langsung melihat di dinding, ternyata benar ada tulisan doa-doa tersebut 

(yang ditulis Utbah sendiri, bunyinya sebagai berikut):   

 

ALLAAHUMMA YA HAADIYAL MUDLILLIINA, WAYAA RAAHIMAL MUDZNIBIINA, 

WAYA MUQIILA 'ATSRATIL 'AATSIRIINA IRHAM 'ABDAKA MIN 

DZALKHATHARILAZHIIMI WAL MUSLIMIINA AJMATINA. WAPALNAA MINAL 

AKHYAARIL MARZUUQIINA  

 

MA!ALLADZINA AN'AMTA 'ALAIHIMMINAN NABIYYIINA WASH-SHIDDILOTINA 

WASY-SYUHADAAI WASHSHAALIHIINA WAHASUNA ULAAIKA RAFIIQAA. 

BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.  

 

Artinya:  

"Ya Allah, Zat Yang menunjuki orang tersesat, Pengusih terhadap yang berdosa. dan 

Pemaaf bagi orang yang tergelincir pada kesalahan, kasihanilah hamba Mu ini, dari 

ancaman bahaya besar. demikian pula bugi umat Islam seluruhnya. Judikanlah kami 

orang yang baik-baik, dan yang selulu memperoleh reseki, bersamuasamu dengun 

orang-orang yang Kau beri nikmut (vakni) dari para Nabi, sidigin Syuhada dan 

 

534 Tanbih al-Ghafiln 

shalihin, mereka itulah sebaik-baik kaszun. Dengan berkat rahmuatMu ya Allah Yang 

Pengusih”.  

 

Catatan:  

Doa tersebut di atas jika dibaca setiap habis salat Fardu (5 waktu), insya Allah 

pembacanya dikumpulkan jamaah Waly Abdal.  

 

Inilah doanya:  

 

ALLAAHUMMA ASHLIH UMMATA MUHAMMAD, ALLAAHUMMARHAM UMMATA 

MUHAMMAD, ALLAAHUMMA FARRIJ 'AN UMMATI MUHAMMAD, 

ALLAAHUMMAGH-FIR LI-UMMATI MUHAMMAD WALIJAMIPI MAN AAMANA BIKA.  

 

Artinya:  

"Ya Allah patutkan (damaikan )lah umat Muhammud. kasihanilah mereka dan 

lapangkanluh mereku, serta berilah ampun nang mereku beserta orang-orang yang 

beriman kepadaMu.  

 

Aban dari Anas Malik, katanya: "Al Hajjaj Yusuf marah-marah, dan berkata: 

"Seandainya tanpa surat pesan dari Abdul Malik Marwan, pasti kau telah binasa 

disiksa. Jawab Anas: "Tidak bisa kau lakukan hal itu (tidak semudah itu yang kau 

ucapkan). Kenapa tidak bisa, siapa yang sanggup merintanginya? Jawab 'Anas: 

"Aneka doa-doa yang telah dijazahkan (disahkan) oleh Rasulullah  kepadaku untuk 

dibaca setiap pagi sore. Balik Al Hajjaj bertanya: "Mana doa-doa tersebut coba ajarkan 

kepadaku, Anas menolaknya, hingga dipaksa beberapa kali, Anas tetap menolaknya 

Sampai tidak diajarkan kepada Al Hajjaj.  

 

Sahut Aban: "Tengah Anas sakit, aku minta diajari doa tersebut. ia berkenan 

memberinya.  

 

Inilah doanya:  

 

BISMILLAAHI 'ALAA NAFSII WADIINII BISMILLAAHI ALAA AHLII WAMAALI 

WAWALADII BISMILLAAHI 'ALAA KULLI SYAI-IN ATHAANIIHI RABBII 3x. ALLAAHU 

 

535 Tanbih al-Ghafiln 

3x, RABBI LAA USYRIKUBIHII SYAI-AA ALLAAHU 3x, RABBII LAA USYRIKU BIHII 

SYAI-AA, ALLAAHU AKBAR 3x, WA NAZZU WA AJALLU MIMMAA AKHAAFU WA 

AHDZARU, ALLAAHUMMA INNII AUUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII WAMIN 

SYARRI KULLI SYAI-THAAMIN MARIID, WAMIN SYARRI KULLI JABBAARIN 

'ANIID, FA-IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAA-ILAAHA ILLAA HUWA 

'ALAIHI TAWAKKALTU WAH-HUWA RABBUL 'ARSYIL 'AZHIIM. 'AZZA JAARUKA 

WA-JALLA TSANAAUKA WALAAILAAHA GHAIRUKA. |  

 

Artinya:  

“Sebutan Asma Alluh (BISMILLAH) pemelihara diriku, Asma Allah sebagai pemelihara 

keluarga, harta dan anak-anakku, dan sebagai penjuga seluruh pemberian Tuhanku. 

Allah 3x, Tuhunku, aku tidak syirik kepadaNya, Allah 3x, Tuhanku, aku tidak syirik 

kepadaNya, Allaahhu Akbur 3x, lebih agung dan menang duri semua yang kurusukan 

takut (kutakuti utau dikhawatirkan). Ya Allah, aku berlindung kepudaMu dari ancaman 

bahaya yang menimpa diriku, dan dari kekejaman (kejahatan) sesalu setan penjahat. 

Dun dari ancaman segala bahaya besar penganiaya. Muka jika mereka berpaling 

(telah lalu), katakanlah: ”Allah-lah Yung memenuhi (mencukupi) kebutuhanku, Tiada 

Tuhan yang lain, kecuali Dia, kepadaNyalah aku berserah diri, Dia Penguasu Arasy 

Agung. Menang atau Agung pula perlindungunMu dan pujianMu serta tak ada Tuhan 

Yang lain, kecuali Engkau.  

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

 

  

 

536 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 82  

Tentang Berhati Lunak (Pemurah)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Aisyah, katanya: "Yahudi datang 

dengan rombongan kepada Nabi  dan mengucapkan kutukan: "ASSAMMU 'ALAIKA" 

artinya: ”Binasalah engkau (Muhammad), jawab beliau : Terutama kalian 

(WA'ALAIKUM). Kemudian 'Aisyah menjawab (kutukan mereka) WAALAIKUMM 

SAMMUWALLAWAT" Artinya: "Demikian pula kalian yaitu  binasa bahkan terkutuk 

seberat-beratnya”  

 

Selanjutnya beliau  bersabda:  

 

Artinya:  

"Hai "Aisyah, Allah sangat senang kelunakan atau sanuai dalam sebula urusan, 

Katanya: "Tidakkah anda mendengar mereka? Jawab beliau: "Aku sudah 

mengembalikannya, dengan ucapan: "MAALAIKUM” yang artinya: "Terutama kalian 

(xang lebih binasa)”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Aisyah, Nabi  bersabda: "Hai 'Aisyah 

orang yang diberi sifat lunak hati, berarti telah diberi kebaikan dunia akhirat. Dan 

sebaliknya yang tidak berhati lunak berarti tiada kebaikan baginya dunia-akhirat”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa'id Musayyab, Nabi  bersabda: 

"Pokok akal, sesudah beriman kepada Allah (ialah) pandai bergaul dengan 

sesamanya dan saling menjalin rasa kasih, maka tidak akan binasa orang yang 

bermusyawarah sebaliknya orang yang membangga-banggakan (fanatik) terhadap 

pandapatnya sendiri tidak akan selamar. Jika Allah akan membinasakan seseorang, 

maka yang dirubah pertama cara berpikirnya. Dan orang-orang yang baik baik di dunia 

saat ini, itulah mereka yang baik pula di akhirat kelak, demikian sebaliknya: "Orang 

yang jahat (berbuat kemungkaran) di dunia, itulah mereka yang binasa atau celaka di 

akhirat kelak.  

 

 

537 Tanbih al-Ghafiln 

Dari Abu Hurairah, Nabi  bersabda: "Allah sangat Pengasih, sangat senang kepada 

hamba yang lunak (saling berkasih) Dia memberikan keuntungan dari kelunakannya 

yang tidak mungkin di peroleh dengan kekerasan (amarah).  

 

Dari 'Aisyah, Nabi  bersabda: "Jika Allah akan menghendaki sesuatu keluarga itu 

(penghuni atau anggota)nya baik-baik maka sifat lunak dan tenang dimasukkan ke 

dalamnya. Seandainya sifat itu berupa manusia, pasti tiada satupun orang yang cantik 

(elok) melebihnya, Dan sebaliknya jika sifat keras itu berupa manusia, pasti tiada 

seorangpun yang buruk melebihinya.  

 

Dari 'Aisyah: "saat  aku menaiki onta yang seringnya mogok (rewel), maka akupun 

sering memukulnya, kemudian beliau  bersabda: ”Hai 'Aisyah, gunakan kelunakan dan 

kesabaranmu, sebab  sifat itu tidak bersemayam di suatu tempat, kecuali menambah 

cantik (indah) pemiliknya, dan sebaliknya jika sifat itu lenyap, maka berubah jeleklah 

pemilik (orang)nya”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari S. Ali, katanya: "Sejak surat Nashr 

(IDZAA JAAA NASHRULLAAIH) diturunkan, Rasulullah  menderita sakit, lalu di hari 

Kamisnya beliau dengan kepala diikat, kemudian naik mimbar, duduk dengan muka 

pucat, berlinang air matanya, memanggil Bilal agar menyeru masyarakat Madinah 

berkumpul, demi menerima wasiat terakhir dari beliau. Seluruh masyarakat tidak 

seorangpun yang tinggal di rumah, besar-kecil, priawanita, bahkan gadis-gadis 

pingitanpun tidak sampai hati meninggalkan wasiat terakhir beliau . Sabdanya: 

"Berilah mereka yang di belakang (jalan) untuk “masuk, beliau berdiri dan menangis, 

mengucapkan: "INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI'UUN, lalu memanjatkan 

puja dan puji syukur kepada Allah . (seperti adatnya), disambung dengan salawat bagi 

para Nabi terdahulu dan dirinya.  

 

Kemudian bersabda: "Aku Muhammad putra Abdullah putra Abdul Muthallib, putra 

Hasyim berbangsa Arab, kelahiran Tanah Haram (Mekah) yang tiada seorang 

Nabipun sepeninggalku.  

 

Wahai sekalian umat manusia, berita tentang kematian (wafat) bagiku telah sampai 

yang berarti sebentar lagi aku meninggalkan dunia ini, dan aku telah lama merindukan 

 

538 Tanbih al-Ghafiln 

Tuhanku, terasa sangat sedih bagiku meninggalkan umatku, apa yang akan terjadi 

(mereka katakan) sepeninggalku? Ya Allah, selamatkan (2x).  

 

Wahai sekalian umat manusia, dengarkan baik-baik wasiatku dan ingat-ingatlah, 

semua yang hadir wajib menyampaikan kepada mercka yang berhalangan hadir, 

sebab  ini yaitu  wasiatku terakhir bagi kalian.  

 

Wahai umat manusia, keterangan Allah sudah dimuat dalam KitabNya yang 

diturunkan pada kalian, tentang halal dan haram yang wajib dilakukan dan 

ditinggalkan, maka ambillah (gunakan) yang halal dan tinggalkan haram, dan 

percayalah pada yang samar-samar (mutasyabih), dan lakukanlah yang tegas 

(muhkam) sedangkan yang berupa contoh-contoh, jadikanlah sebagai peringatan bagi 

kalian.  

 

Kemudian beliau  menengadah ke langit seraya bersabda: "Ya Allah, aku telah 

menyampaikan (risalahMu), maka saksikanlah!  

 

Wahai sekalian umat manusia, hati-hatilah dari hawa nafsu yang sesat-menyesatkan, 

jauh dari tuntunan rahmat Allah dan surga, bahkan dekatnya dengan neraka. Galang 

persatuan dan kesatuan jamaah, serta tetap jujur (istIqamah), sebab  hal ini dekat 

dengan Allah dan surga, jauh api neraka. Ya Allah aku telah menyampaikannya.  

 

Wahai sekalian umat manusia, bertakwalah kepada Allah dalam. memelihara agama 

dan amanat bagimu, takutlah kepada Allah 2x, dalam memelihara pembantu 

(budak)mu, berilah mereka makan seperti yang kau makan, pakaian seperti yang kau 

pakai, jangan memaksa di luar kemampuan mereka, sebab  mereka juga terdiri 

seperti kau (daging dan darah), ingat siapa menganiaya mereka, maka Allah-lah 

lawannya kelak di hari Kiamat sekaligus Dia hakimnya.  

 

Takutlah kepada Allah, dalam memelihara istri, tepatilah mahar mereka, jangan 

menganiayanya, pasti kalian diharamkan dari kebaikanmu di hari Kiamat. Ingatlah aku 

telah menyampankannya. Wahai sekalian umat manusia, pelihara diri dan keluargamu 

dari api neraka, didiklah dengan akhlak mulia, sebab  mereka ditanganmu seperti 

tawanan dan amanat, ingat telah kusampaikan padamu.  

 

539 Tanbih al-Ghafiln 

 

Wahai sekalian umat manusia, taatilah pemerintahmu, jangan menentangnya, 

sekalipun (mereka) dari turunan Habsyi yang terpotong hidungnya, sebab  taat 

kepada mereka berarti taat pula kepadaku dan kepada Allah, sebaliknya yang 

menentang mereka berarti menentang aku yang berarti maksiat kepada Allah, ingat 

jangan keluar dari mereka, dan jangan pula menyalahi janjimu pada mereka, ingat 

telah kusampaikan padamu.  

 

Wahai sekalian umat manusia, hendaklah kalian mencintai keluargaku dan ahli-ahli 

(baca) Alquran, serta para Ulama kalian, jangan membenci atau hasud kepada 

mereka, apalagi menghina mereka, ingatlah, orang yang cinta mereka berarti cinta 

kepadaku, yang berarti cinta kepada Allah, sebaliknya yang membenci mereka berarti 

membenci aku dan Allah. Ingatlah telah kusampaikan padamu.  

 

Wahai sekalian umat manusia, salat 5 waktu jagalah baik-baik, dengan 

menyempurnakan, wudu, rukuk dan sujudnya.  

 

Wahai sekalian umat manusia, tunaikan zakat harta kalian, ingatlah siapa yang tidak 

menunaikan zakatnya dianggap tidak salat, yang berarti sama dengan tidak 

beragama, demikian pula puasa dan haji serta jihadnya tidak dianggap sah semuanya. 

Ya Allah aku telah menyampaikannya.  

 

Wahai sekalian umat manusia, sungguh Allah telah mewajibkan ibadat Haji kepada 

yang mampu dalam perjalanannya, barang siapa tidak melaksanakannya, maka 

hendaklah memilih di antara: "Mati Yahudi, Kristen atau Majusi (penyembah api), 

kecuali adanya faktor penghalang seperti penyakit, penganiayaan penguasa zalim 

dan lain-lain. Ingatlah bahwa is tidak akan memperoleh syafaatku, dan tidak akan 

minum dari telagaku, dan ingat aku telah menyampaikannya.  

 

Wahai sekalian umat manusia, Allah akan menghimpun kalian kelak di hari Kiamat, di 

suatu lapangan terbuka, pada posisi sangat memberatkan, mengerikan, saat itu harta 

atau anak buah tiada gunanya, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan 

hati salim (sucibersih dari syirik), ingat aku telah menyampaikannya.  

 

 

540 Tanbih al-Ghafiln 

Wahai sekalian umat manusia, peliharalah kata-kata (mulut) kalian, tangiskan mata 

dan tundukkan hati kalian, berpayah-payahlah badan kalian, berjihad melawan musuh 

kalian, dan ramaikanlah masjid kalian, bersihkan (ikhlaskan) iman kalian, saling 

menasihati di antara sesama kawan, berlaku baiklah bagi dirimu, pelihara baik-baik 

kehormatan kalian, dan bersedekahlah dari harta yang ada, janganlah saling 

hasudmenghasud, akibatnya kehilangan amalbaikmu, jangan pula menggunjing, 

akibatnya kalian binasa sebab nya, ingatlah telah kusampaikan pada kalian. Wahai 

sekalian umat manusia, merdekakanlah budakmu, dan berbuatlah baik demi 

(simpanan) di saat kalian sangat membutuhkan dan berhajat.  

 

Wahai sekalian umat manusia, hindarkanlah penganiayaan, sebab  akan dituntut 

pelakunya oleh Allah kelak, dan kalian sendiri yang memikul hisabmu, kalian pasti 

dikembalikan kepada Allah, Dia tidak rela kalian bermaksiat.  

 

Wahai sekalian umat manusia, pada dasarnya orang berbuat baik, keuntungannya 

akan diperoleh (dirasakan) sendiri, sebaliknya orang yang berbuat jahat, kerugiannya 

(celakanya) dipikul sendiri, sedikitpun Tuhan  

 

tidak menganiaya hambaNya. Dan peliharalah dirimu, demi hari kalian menghadap 

Allah , setiap amal perbuatan, pasti dibalas, sedikitpun tidak dianiaya.  

 

Wahai sekalian umat manusia, bahwasanya aku sebentar lagi menghadap kepada 

Tuhanku, berdasarkan pemberitahuanNya yang telah disampaikan kepadaku (aku 

akan meninggal).  

 

Oleh sebab  itu aku telah menitipkan kalian kepada Allah, tentang "AGAMA dan 

AMANATmu. 

 

WASSALAAMU'ALAIKUM wahai para sahabatku dan seluruh matku.  

 

WASSALAAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.  

 

Kemudian beliau turun dari mimbar langsung masuk ke rumah, tidak keluar lagi 

sesudah itu.  

 

541 Tanbih al-Ghafiln 

 

SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA AALIHII WASHAHBIHII WA UMMATIHII WASALLAM.  

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

  

 

542 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 83  

Tentang Melaksanakan Sunah Rasul  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Malik, Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

"Sudah kutinggalkan dua pusaka berbobot untuk kalian. pasti kalian tidak akan 

tersesat (dengan catatan) terus berpesang teguh dengannya (yaitu): "Kitab Allah 

(Alquran) dan sunnahku (hadishadis Nabi ).  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Hasan, Rasulullah  bersabda: "Amalan 

sedikit yaitu  sangat baik (saat  sesuai dengan sunnah Rasulullah), daripada banyak 

(namun ) bidah, dan setiap bidah (tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah) pasti sesat, 

dan setiap kesesatan di neraka (tempatnya)”.  

 

Hanya ucapan saja tanpa pelaksanaan yaitu  tidak baik, dan ucapan disertai 

pelaksanaanpun tidak baik, kecuali disertai dengan niat (tujuan baik), demikian pula 

"UCAPAN, PELAKSANAAN dan NIAT” masih belum dianggap baik, jika tidak sesuai 

dengan "SUNNAH Rasulullah” (Demikian kata Hasan). :  

 

Dari Maqil Yasar, Rasulullah  bersabda: "Ada dua manusia, yang tidak mungkin 

memperoleh syafaatku, yaitu:  

 

1. Penguasa (pimpinan) yang memberikan undang-undang (Peraturan) sangat 

memberatkan rakyatnya (Menganiaya).  

2. Orang yang melampaui batas dalam agama, sampai menyimpang dari SUNNAH 

Rasulullah”.  

 

Ubay Ka'ab dalam nasihatnya sebagai berikut:  

 

1. Tetaplah kalian di atas jalan lurus dan sunnah Rasulullah, sebab  bagi mereka yang 

menetapi keduanya hingga berlinangan air mata, sebab  ingat (zikir) Allah, api neraka 

selamanya tidak mungkin menyentuhnya.  

 

543 Tanbih al-Ghafiln 

2. Mereka yang tetap (beramal) disesuaikan dengan sunnah Rasulullah. zikir hingga 

gemetar badannya, sebab  takut kepada Allah, sama seperti daun kering berguguran 

dari dahannya terkena tiupan angin.  

3. Beramal secara sederhana (sesuai dengan sunah Rasulullah) akan lebih baik 

daripada menyimpang darinya (sedikit atau banyak).  

4. Mudah-mudahan kalian tetap (beramal) sesuai dengan sunnah Rasulullah dan 

sunah (jalan) yang telah dirintis para Nabi terdahulu  

 

Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

”Bani Israil berpecuh-belah hingga menjadi 70 golongan,' sedangkan umat ini 

(ingatlah) akan terpecah sampui 72 golongan, diantaranya 71 musuk neruka, dan 

yang di surgu hunvulah satu. tereka bertanya: "Siapa kira-kira yang satu itu, ya 

Rasulullah? Juwubnya: "Mereka adulah "AHLUS SUNNAH WAL Jamaah” yang benar-

benar mengerti sunnah Rasulullah (dun melaksanakan dan selalu memelihara 

kekompakan (persatuan) umut Islam)".  

 

Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

“Manusia yang tetap berpesang tesuh padu sunnuhku (perjulananku), di saat umatku 

telah rusak, pusti sama puhalanya dengan 100 orang mati syahid”. (Al Hadis)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud katanya: "Bagaimana jika 

fitnah telah mengepung (membudaya) sampai orang tua mendadak berubah (pikun), 

para pemuda pemudi semakin rusak, mereka saling berlomba (umumnya manusia), 

bahkan hal itu dianggap sebagai sunnah, Dan anehnya saat  diluruskan (diingatkan) 

dengan yang hak, bahkan diputar balikkan (yang hak dinyatakan sebagai hal yang 

munkar). Ada orang bertanya: "Kapankah kira-kira zaman semacam ini tiba (terjadi)? 

Hai Ibnu Mas'ud? Jawabnya: ” Yaitu: saat  langka (jarang) orang yang amanat 

(terpecaya), banyak penguasa (raja), ahli fiqih (ahli hukum agama) sangat sedikit, 

yang banyak hanyalah gura' murahan (pandai baca Alquran, namun  menyimpang dari 

ajaran (isi) kandungannya), Dan amal akhirat dijadikan alat penarik harta dunia, 

 

544 Tanbih al-Ghafiln 

menuntut ilmu (tujuan sekolah) bukan untuk mempertebal keyakinan (beragama), 

para tokoh (pimpinan) masyarakat jika ditaati menyesatkan kalian, namun  kalian akan 

dihabisi nyawanya jika berani menentangnya.  

 

Ada orang bertanya: "Bagaimana pendapat (nasihat)mu dalam menghadapi masa 

seperti itu? Jawabnya: Kalian bersikaplah, seperti tikar jelek (tua) dalam rumah kalian, 

jika tidak demikian, api nerakalah yang layak bagi kalian. Kemudian orang tadi (yang 

bertanya) meletakkan tangannya di atas pinggang (malang-kerik) katanya: "Engkau 

telah membunuhku hai Ibnu Mas'ud.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah Amr, bin Ash, katanya: 

Rasulullah  berkhutbah pada kami, sabdanya: ”Hai sekalian manusia, hormatilah pada 

sahabatku dan berlaku baiklah terhadap mereka, cintalah kepada mereka, sebab  

mereka yaitu  sebaik-baik manusia yang akan diutus di tengah-tengah mereka, 

sehingga kamu beriman kepada Allah dan ajaran-ajaranNya yang aku sampaikan, 

mau mengikuti dan melaksanakannya.  

 

Kemudian dilanjutkan kepada generasi penerus mereka (yaitu para Tabi'in) dan 

kepada generasi periode berikutnya (yaitu tabi'it tabi'in) dan mereka itulah yang 

terbaik, mereka beriman dengan penuh keyakinan, sekalipun mereka tidak bertemu 

denganku, mereka melaksanakan ajaran Allah penuh kemantapan.  

 

Akan namun  sepeninggal mereka (Tabi'it tabi'in), pada periode berikutnya bermunculan 

generasi penghianat (menganggap kecil urusan . salar) yang dibesar (bangga)kan 

yaitu  melampiaskan nafsu, menuruti syahwat nafsu, tenggelam dalam 

kemungkaran, jauh dari sunahku (mengabaikan perintah-perintahku), jika agama 

selaras dengan kemauan nafsunya itulah yang dianut, segala amal perbuatan mereka 

hanya dilandasi dengan riya (mencari muka, dan pujian) orang. Mereka berami 

“bersumpah” sebelum diminta sumpah, berani menjadi saksi, sebelum diminta, saat  

diamanati pasti khianat, seringnya berkata dusta, pandai  menganjuri, namun  nol 

pelaksanaannya, di saat itu ”Tlmu lenyap diangkat" kesabaran tidak ada pada mereka. 

Kebodohan dan perzinahan merajalela, . tidak lagi orang berperasaan (tidak punya 

malu), dan tiada yang dapat :. amanat (terpercaya). Umumnya manusia berbicara 

bohong, berani - (durhaka) kepada kedua orang tuanya, memutuskan ikatan 

 

545 Tanbih al-Ghafiln 

persaudaraan : atau famili, senang berhayal, dan harta dunia, hasud dan berlaku 

kejam,  akhlak manusia rusak, hubungan bertetangga menjadi buruk semuanya. Saat 

manusia bebas beragama, (melepas agamanya dengan sangat mudah) seperti panah 

terlepas dari busurnya, dan hari Kiamat tidak akan terjadi - . ftiba), kecuali saat  

manusia umumnya jadi penjahat,  

 

Oleh sebab  itu, jika kalian menghendaki surga (dan kesenangannya), “ maka 

berpegang teguhlah pada SUNNAH Rasulullah dan JAMAAH ' “UMAT ISLAM, berhati-

hatilah dari hal-hal yang serba dianggap Modern (baru), sebab  setiap yang baru 

yaitu  bidah, sebagian bid'ah . “sesat dan Allah tidak akan menghimpun 

mempersatukan umat ini dalam kesesaran selamanya (Ingatlah): "Barang siapa 

membebaskan  diri (enggan melakukan) kewajiban, dan berpisah dengan jamaah 

Umat Islam, menyalahi ajaran hukum Allah, maka berarti ia berani berhadapan 

dengan Allah (kemarahanNya), dan pasti Dia memasukkannya ke dalam neraka”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Irbadl Sariyah Sulamy, katanya: 

Nasihat Rasulullah  sangat meresap, hingga air mata bercucuran, hati terasa bergetar 

sebab nya, bahkan ada yang mengira bahwa: "Nasihat ini yaitu  pesan beliau  

terakhir, yaitu:  

 

Artinya:  

”Pesanku kepada kalian: ”Bertakwalah kepuda Allah, dan perhatikan benar-benar 

serta taat (melaksanakan ajuranNya), sebab  manusia yang hidup sepeninggulku 

akan ditimpu musibah uneka pertentangan atau perselisihan, muka hati-hatilah duri 

hal-hal yang baru, sebab  itu yaitu  sesat. Dan barang siapa hidup di zaman 

(menangi musa) itu, muka berpegangtesuhluh puda SUNNAHKU dan SUNNAH 

KHULAFAAUR RAASYIDIIN (merekalah) yang di utas petunjuk, dun gigitlah sunah itu 

dengun gigi geruhum kalian”.  

 

Dari Abu Sa'id Khudry, Nabi  bersabda: "Orang yang makan (barang) halal, dan 

beramal sesuai sunnahku, serta lain orang merasa aman dari gangguannya, maka ia 

masuk surga. saat  ditanya: "Ya Rasulullah banyak manusia yang berbuat demikian 

itu, jawabnya: "Nanti akan terjadi pada orang-orang sepeninggalku, namun  kemudian 

berkurang, dan akhirnya menjadi sedikit”.  

 

546 Tanbih al-Ghafiln 

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Rasulullah  membuat garis lurus untukku, sabdanya: "Inilah jalan 

menuju keridaan Allah, lalu membuat lagi garisganis lainnya (di kanan-kirinya) seraya 

bersabda: "Adapun ini beberapa jalan, yang setiapnya setan mempromosikannya lalu 

beliau  membaca ayat:  

 

Artinya:  “Inilah jalan (usama)Ku yang lurus, ikutilah (berjalanlah di atasnya), jangun 

menggunakan jalan-jalan lainnya. pasti menvimpang jauh dari jalan (usama) Allah. 

Demikianlah pesan Mah kepada kalian, asar kalian bertakwa (berhuti-hati)". (An'am 

153)  

 

Nabi  bersabda:  

 

Artinya:  

”Setiap sesuatu ada penyakit (perusak)nya, sedangkan perusak agama yaitu  hawa 

nufsu ”.  

 

Menurut Sya'by: "Hawa artinya jatuh dari tempat tinggi, disebut ”HAWA,, sebab  

menjerumuskan pengikut (pelaku)nya ke jurang neraka”.  

 

Aku tidak tahu pasti, nikmat manakah yang lebih besar bagiku:  

a. Nikmar petunjuk, hingga aku beragama Islam atau,  

b. Nikmat taufik Allah, hingga aku selamat dari pengaruh HAWA NAFSU”. (Mujahid).  

 

Dari Abu Dzar Rasulullah  bersabda: "Orang yang menyalahi (keluar) dari jamaah 

umat Islam, sekalipun hanya sejengkal, berarti lehernya sudah terlepas dari ikatan 

Islam.” (Al Hadis)  

 

Pesan Uways Qarani kepada Haran Hayyan: ”Hati-hati jangan sampai kamu 

melepaskan diri dari jamaah umat Islam, pasti lepaslah agamamu dengan tiada 

terasa, kelak di hari Kiamat dimasukkan neraka”. Mudah-mudahan Taufiq Allah 

senantiasa menyertai kita, dengan karunia dan rahmatNya. (WALLAAHUL 

MUWAAFIQU BIMAN NIHII WA KARAMIHII).  

 

 

547 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 84  

Tentang Prihatin dalam Urusan Akhirat  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Umar, dalam khutbahnya berkata:  

 

Artinya:  

”Timbanglah dirimu sebelum ditimbang (oleh orang lain), dan perhitungkanlah dirimu 

sebelum diperhitungkan (lain, atau diminta pertanggungan jawubnya), bersiaplah 

menghadapi pengadilan tertinggi, sebab  di saat itu sesuatu upa saja (yang 

tersembunyi) tidak akan dirahasiakan”.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar, Nabi  bersabda: Allah 

berfirman:  

 

1. Hai hambaKu penganiayaan telah diharamkan atas diriKu sendiri, demikian pula 

pada kalian, oleh sebab  itu kalian jangan menganiaya.  

2. Hai hambaKu kalian tersesat, kecuali yang Kutunjuki, dari itu mohonlah petunjukKu, 

pasti Aku berkenan menunjuki kalian.  

3. Hai hambaKu kalian-kalian lapar, kecuali yang diberi makan, dari itu mintalah 

makan padaKu, pasti Aku berkenan memberinya.  

4. Hai hambaKu kalian telanjang, kecuali yang Aku beri pakaian, dari itu mintalah 

pakaian padaKu, pasti diberi.  

5, Hai hambaKu kalian siang-malam berbuat dosa, dan aku Pengampun segala dosa, 

dari itu mohon ampunlah kepadaKu, pasti Aku memberi ampunan bagi kalian.  

6. Hai hambaKu seandainya seluruh makhluk (manusia jin dan lainlain) mulai pertama 

hingga terakhir, bertakwa kepadaKu sebaikbaiknya, maka sedikitpun tidak menambah 

kejayaan (Kerajaan)Ku.  

7. Demikian sebaliknya, hai HambaKu, seandainya seluruh makhluk awal hingga akhir 

durhaka semua (berdosa) kepadaKu, maka sedikitpun tidak mengurangi Kejayaan 

(Kerajaan)Ku.  

8. Hai HambaKu, seandainya seluruh makhluk berhimpun di suatu lapangan, lalu 

masing-masing mohon kepadaKu dan dikabulkan semuanya, maka hal semacam itu, 

sedikitpun tidak mengurangi KeKayaanKu, kecuali hanya seperti air lautan (samudra) 

luas dicelupi jarum sekali celupan.  

 

548 Tanbih al-Ghafiln 

9. Hai hambaKu, bahwasanya Kami hanya sekedar menulis amal perbuatan kalian, 

yang nantinya dikembalikan lagi (di hari Kiamat), maka Barang siapa memperoleh 

amal baik, hendaklah bersyukur kepada Allah, dan yang tidak baik, maka jangan 

salahkan lain orang, kecuali dirinya sendiri.  

 

Dari Abu Sa'id Khudry, Nabi  bersabda: "Tengoklah orang sakit, iringkan jenazahnya, 

agar kalian memperoleh peringatan (tentang) akhirat”. (Al Hadis)  

 

Maksudnya, agar tidak terlalu jauh melupakan akhirat, akibat pengaruh harta 

(kehidupan) dunia. Seorang bijak berkata: "Sewaktu ada orang mendoakan orang 

mati (supaya dapat rahmat), maka ia berkata: "Seandainya kau berdoa demi 

memenuhi kepentinganmu sendiri, pasti hal itu sangat baik, sebab  yang mati itu, 

sudah selamat dari 3 bahaya, Yaitu:  

 

1. saat  melihat (berhadapan) Malakul Maut.  

2. Penderitaan (sakit-pedihnya) menjelang maut.  

3, Perasaan khawatir dari SU-UL KHATIMAH (buruk penghabisnnya atau tidak 

beriman).  

 

Di tengah mengantarkan jenazah ada orang bertanya: "Siapa yang mati, hai Abu 

Dzar? Jawabnya: "Itulah kamu, jika kau tidak mau akupun mau (yakni) sama-sama 

akan mati. Firman Allah:  

 

Artinya:  

“Sungguh kalian ukan mati, dan mereka jugu ukun mati”. (As Zumar 30)  

 

Hasan Bashry saat  melihat orang makan di atas kuburan, berkata: ”Itulah orang 

munafik, maut di kelopak matanya, namun  ia tetap ingin (menikmati) makan. Oleh 

sebab  itu, setiap ia melihat mayit, mukanya pucat-sedih seakan baru menanam 

jenazah ibu kandungnya sendiri.  

 

Ibrahim Taimy: "Orang yang tidak takut, dan sedih (perasaannya) selalu aman, maka 

dikhawatirkan tidak dapat masuk surga. Alasannya, para penghuni surga saat  

ditanya, jawabnya:  

 

549 Tanbih al-Ghafiln 

 

Artinya: .  

"Dulu (saat  hidup di dunia) perasaan takut (khawatir) selalu menghantui kami, di 

tengah keluarga kumi”. (Ath-Thur 26)  

 

Kata Ibnu Mas'ud: "Orang-orang ahli (pandai) Alquran seyogyanya dikenal ahli 

tahajud, saat kebanyakan orang tengah menikmati tidurnya. Dan berpuasa, di saat 

kebanyakan orang tidak puasa, serta bersedih di saat kebanyakan orang bersenang-

senang menangis di saat kebanyakan orang tertawa, diam di saat kebanyakan orang 

pada bicara, dan berhati khusyuk di saat kebanyakan orang berbangga. Juga 

seharusnya berhati tenang, lunak, prihatin, tidak boleh keras, lupa, keras suara dan 

penasaran.  

 

Syaqiq Ibrahim: "Tiada kawan yang baik bagi seseorang, melebihi ”Prihatin 

memikirkan dosa-dosa terdahulu” dan takut terhadap masa datang (akhirat) yang 

belum diketahui secara pasti "Apakah yang akan menimpa dirinya”.  

 

Kata seorang bijak: "Orang yang prihatin bukan memikirkan tiga | perkara, berarti ia 

tidak mengenal prihatin (kacau) dan senang, yaitu:  

1. Sedih memikirkan "IMAN" sebab  tidak tahu pasti, dia akan ikut hingga mati atau 

terlepas.  

2. Prihatin tentang perintah (kewajibannya terhadap) Allah, apakah bisa melakukan 

dengan sebaik-baiknya atau sembrono (meremehkannya).  

3. Prihatin tentang tuntutan (mereka yang dilakukan tidak adil selamat atau tidak dari 

tuntutan mereka itu (sebab  belum tahu pasti).  

 

Dari Anas, Nabi  bersabda: "Tiada mata menangis sebab  takut Allah, kecuali Allah 

mengharamkan api neraka membakarnya, dan jika linangan air mata itu ke mukanya, 

maka kusut atau kehinaan tidak akan meliputinya, Dan setiap amal baik pasti 

ditentukan pahalanya, kecuali air mata yang sanggup memadamkan luasnya lautan 

api, dan seandainya seorang manusia menangis, sebab  takut Allah demi suatu umat, 

pasti amat itu akan dirahmati Allah, sebab  tangisnya (manusia tersebut)”. (Al Hadis).  

 

 

550 Tanbih al-Ghafiln 

Kata Ka'bul Akhbar: "Seandainya aku bisa menangis hingga air mata linangannya ke 

pipi, sebab  takut Allah, dan menetes ke tanah, lalu disentuh api neraka, hingga 

tetesan itu kembali ke langit dan tidak akan kembali untuk selamanya, demikian pula 

orang yang menangis sebab  takutnya kepada Allah di dunia ini tidak akan disentuh 

api untuk selamanya.  

 

Dari Ibnu Mas'ud, Nabi  bersabda: "Tiada seorang melinangkan airmatanya sebesar 

lalat atau kepalanya, sebab  takut Allah. hingga menetes ke mukanya, kecuali api 

neraka tidak sanggup menyentuhnya (untuk) selamanya”.  

 

Dari Hasan Bashry, Nabi  bersabda: "Tiada tetesan yang lebih disenangi Allah, kecuali 

dua, yaitu:  

1. Tetesan air mata di malam gelap (takut Allah).  

2. 'Tetesan darah perang sabil.  

 

Ziyad Numairy: "Firman Allah: "Tiada seorang hamba menangis, sebab  takut Aku, 

kecuali diselamatkan dari siksaKu, dan diberi penggantinya tertawa kelak di surgaKu.  

 

Umar Abdul Aziz di tengah salat (saat  membaca) ayat (di bawah) ini, diulangi 

beberapa kali seraya menangis sampai Subuh.  

 

Inilah ayat yang dibaca:  

 

Artinya:  

”Ketiku belengsu di leher mereka, lalu diseret (mereka) ke dalam air mendidih sangat 

panas, terus dibakar di neraka Jahim”.  

 

Demikian pula Tamim Dary, sedangkan ayatnya:  

 

Artinya:  

”Dikiranya orang-orang durhuka Kami lakukan sumua yang beriman dan beramal 

shalih? Jelas berbedu juuh”. (Jatsiyah 21)  

 

 

551 Tanbih al-Ghafiln 

Demikian pula Nabi  saat membaca ayat (di bawah) ini beliau mengulanginya 

beberapa kali, seraya menangis, hingga Subuh. Inilah ayatnya:  

 

Artinya:  

"Jika Kau siksa, mereka itu yaitu  hambaMu, namun  jika Kau mengumpuni mereka, 

Engkau yaitu  Mulia lagi Bijaksana”. (Maidah 118)  

 

Menurut riwayat: "Nabi Daud  sesudah berbuat kesalahan, maka setiap minum, air 

matanya bercucuran hingga memenuhi separoh gelasnya.  

 

Penuturan Bahz Hakim: ”Zurarah Abu Aufa tengah melakukan salat bersama kami, 

dan saat  membaca ayat (di bawah ini) langsung mati, hingga yang membawanya ke 

rumah yaitu  kami, sesudah matinya. Inilah ayat yang dibaca:  

 

 

FA-IDZAA NUQIRA FIN NAAOUUR. Artinya: "Maka apabila ditiup terompet 

(sangkala)”. WALLAAHUL MUWAAFIQ WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

  

 

552 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 85  

Tentang Persiapan Amal Di Pagi Hari  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mujahid: "Ibnu Umar dalam nasihatnya 

(kepadaku): "Hai Mujahid: "Di waktu pagi, jangan punya perasaan akan sampai sore, 

dan sebaliknya di waktu sore jangan kau berperasaan akan (hidup) sampai pagi, 

gunakanlah kesempatan hidupmu sebelum mati, dan sehatmu sebelum sakit, sebab  

kau tidak tahu pasti, bagaimana namamu kelak di hari Kiamat” (yakni) menjadi 

manusia baik (abrar) ataukah pendurhaka (fujjar).  

 

Ada 4 perkara, persiapan amal seseorang di pagi hari, yaitu:  

 

1. Melaksanakan kewajibannya terhadap Allah  

2. Menyelesaikan (pekerjaan) dengan orang yang berusaha bersama (seperti 

hubungan dagang dan lain-lain).  

3. Menghindari yang haram (larangan Allah).  

4. Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia (baik kawan ataupun lawan).  

 

Maka bagi yang punya persiapan semacam tersebut di atas, di waktu pagi, bisa 

diharap menjadi orang shalih yang beruntung”. (Demikian kata seorang Ahli hikmah).  

 

Seorang bijak ditanya: "saat  bangun dari tidur orang harus niat apa? Jawabnya: 

"Jangan tanya tentang bangunnya, perhatikan dulu bagaimana ia tidur, maka orang 

yang tidak tahu pasti bagaimana ia tidur, pasti tidak tahu pula bagaimana ia bangun. 

Katanya: "Sebelum tidur hendaknya seseorang menyelesaikan 4 perkara, yaitu:  

 

1. Jangan tidur selama di atas bumi ada musuh, hingga dihalalkan, sebab 

memungkinkan adanya tuntutan Tuhan jika mati.  

 

2. Selesaikan dulu semua kewajibannya terhadap Allah.  

 

3. Bertaubatlah kepada Allah atas dosa-dosanya, sebab ia dianggap terus berbuat 

dosa jika mati sebelum bertaubat.  

 

 

553 Tanbih al-Ghafiln 

4. Berwasiatlah (secara tertulis), agar sewaktu dia mati (tengah tidur) dapat 

meninggalkan pesan (wasiat).  

 

Tingkah pola manusia di waktu pagi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:  

1. Kesibukan mencari harta, hal ini perlu diingat bahwa: "Ia mungkin makan melebihi 

rezekinya, sekalipun hartanya bertumpuk-tumpuk.  

2. Kesibukan berbuat dosa, sudah dapat dipastikan idupnya rendahterhina.  

3. Mencari jalan, maka baginya memperoleh dua (yakni),  

a. Rezeki,  

b. Jalan.  

 

Yang dimaksud yaitu  jalan menuju keridaan Allah. Kata seorang bijak: "Orang yang 

pagi-pagi berperasaan aman dan takut, maka Allah memuliakannya dengan dua 

macam, yaitu:  

 

1. Diberi rasa gana'ah (terima apa adanya) terhadap pemberian Allah.  

2. Dapat menikmati lezatnya taat (beribadat) kepada Allah.  

 

Yang dimaksud "aman dan takut” ialah:  

a. Aman, berarti hatinya merasa tenang (aman) dengan adanya jaminan rezeki dari 

Allah.  

b. Takut, artinya takut saat  belum bisa menyelesaikan kewajibannya terhadap Allah.  

 

Malik Dinar saat  ditanya keadaannya di waktu pagi, ia menjawab: "Seperti layaknya 

orang pindah (dari suatu) tempat, ke tempat lain, padahal ia tidak tahu dengan pasti 

"Apakah pindah dari dunia ini ke surga ataukah ke neraka”.  

 

Nabi Isa saat  ditanya, tentang keadaannya di waktu pagi, ia menjawab: "Aku tidak 

memiliki sesuatu (apa) yang kuharap, dan tidak mampu menolak sesuatu yang 

kutakutkan. dan aku bergantung pada amalku, sedang kebaikan bukan di tanganku, 

tiada miskin yang melebihi aku (miskinku).  

 

Sedang jawaban Amir Oais (tentang pertanyaan tersebut di atas): "Di pagi ini aku 

banyak berdosa, padahal Allah telah melimpahkan nikmatNya padaku, oleh sebab  

 

554 Tanbih al-Ghafiln 

itu, tidak tahu pasti tentang ibadatku ini, apakah untuk menebus dosaku ataukah untuk 

mensyukuri nikmatnikmat pemberian Allah tersebut.  

 

Ibnu Sirin bertanya kepada seseorang: "Bagaimana keadaanmu? Jawabnya: 

"Demikianiah keadaan orang yang berhutang 500 dirham, ditambah tanggungan 

keluarga (memberi nafkahnya). Kemudian Ibnu Sirrin masuk rumah dan mengambil 

uang 1000 dirham diserahkan kepada orang tersebut, seraya berkata: ” Ini 500 dirham 

untuk melunasi hutangmu, dan yang selebihnya buat nafkah keluargamu. Dan sesudah  

itu, Ibnu Sirin tidak berani lagi menanyakan orang tentang keadaannya, khawatir jika 

diberitahu (tentang hutang) maka berkewajiban menolongnya.  

 

Menurut Ibrahim Ad-ham: "Setiap pagi, manusia wajib bersyukur atas 4 perkara, yaitu:  

 

1. Membaca:  

 

Artinya:  

"Segala puji bagi Allah yang menyinari hatiku dengan cahaya petunjuknya, dan 

mengsolongkan aku orang-orang beriman, bukan yang tersesat”.  

 

2. Membaca:  

 

Artinya:  

"Segala puji bagi Allah, Yang menjadikan aku umat Muhammad ”.  

 

3. Membaca:  

 

Artinya:  

"Segala puji bugi Allah Yang tidak menjadi resekiku di tangan orang lain”.  

 

4. Membaca:  

 

Artinya:  

"Segala puji bagi Allah Yang tidak menjadikan resekiku di tangan orang lain”.  

 

 

555 Tanbih al-Ghafiln 

Jika orang berumur sampai 200 tahun, tapi tidak mengerti adanya 4 perkara (di 

bawah) ini, berarti terlalu tidak pantas baginya kecuali masuk neraka, yaitu:  

 

1. Mengenal Allah, maksudnya: "Mengakui bahwa tiada yang memberi dan menolak 

kecuali Allah.  

 

2. Mengenal Perbuatannya, yakni mengetahui bahwa Allah tidak menerima amal 

apapun, kecuali dibarengi dengan ikhlas sebab Nya.  

 

3. Mengenal diri pribadinya, yakni harus mengetahui kelemahan dirinya, lalu 

menerima segala ketentuan dan keputusan Allah 46.  

 

4. Mengenal musuh Allah dan musuh diri pribadinya, yakni kejahatan yang harus 

dijauhkan dan dibekukan (dihentikan). (Demikianlah pernyataan Syaqiq Ibrahim).  

 

Bagi Anak adam, setiap harinya diwajibkan 10 perkara yaitu:  

 

1. Zikir (kepada Allah) saat  bangun dari tidur, FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Bertasbih dun bertahmidlah kepada Tuhanmu, saat  kamu bangun (dari tidur)”.  

 

Dan FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Hai orang-orang yang beriman, sikirlah kepada Allah sebanyaknya, dan bertasbihlah 

setiap pagi dan petang”.  

 

2. Menutup aurat, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Hai anak Adam, pergunakan hiasanmu (setiap berangkat menuju) masjid”. Paling 

tidak hiasan itu "Menutup auratny2”.  

 

 

556 Tanbih al-Ghafiln 

3. Menyempurnakan wudu, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Hai orung-orung yang beriman, saat  kamu bungun (akan melukukan) salat, 

basuhlah muku dan kedua tanganmu hingga siku-siku, dan usuplah kepalamu, serta 

basuhlah kakimu sumpai dua mata kuki”.  

 

4. Melakukan salat tepat waktunya, Firman Allah:  

 

Artinya:  

"Bahwasanya salat, bagi orang mukmin merupukan kewajiban tertentu dengan 

waktunya”.  

 

5. Berperasaan tenang atas jaminan Allah tentang rezeki, FirmanNya:  

 

Artinya: "Tiada (suatu hewan) melata di atas bumi kecuali telah dijamin rezekinya oleh 

Allah”.  

 

6. Qana'ah atas rezeki pemberian Allah, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Kami yang membagi di antara mereka tentang urusan reseki penghidupan mereka”.  

 

7. Berserah diri kepada Allah, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Kepada Allah-lah kamu harus tawukkal jika kamu memang benar-benar beriman 

(mukmin)”.  

 

8. Sabar atas takdir dan hukum Allah, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Sabarlah menerima hukum Tuhanmu”.  

 

 

557 Tanbih al-Ghafiln 

9. Mensyukuri nikmat, FirmanNya:  

 

Artinya:  

"Bersyukurlah atas nikmat Allah, jika kamu benar-benar beribadat kepadaNya”.  

 

10. Di antaranya nikmat kesehatan badan, dan nikmat terbesar yaitu: "Iman dan 

Islam”. Nikmat lainnya tidak terhingga banyaknya, FirmanNya:  

 

Artinya:  

” Jika kamu akan menghitung nikmat Allah, pasti tidak akan mampu”.  

 

11. Makan yang halal, FirmanNya:  

 

Artinya: "Makanlah yang halal dari rezeki yang Kuberikan padamu”  

 

WALLAAHU ALAM  

 

 

 

 

 

 

  

 

558 Tanbih al-Ghafiln 

BAB 86  

Tentang Tafakkur (Berfikir)  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Atha-k, katanya: "Kami (Ibnu Umar dan 

Ubaid dan aku) masuk ke rumah Siti 'Aisyah, sesudah mengucap salam, ditanya: 

"Siapakah kalian? Jawab kami: "Ibnu Umar dan Ubaid Umair, lalu katanya: "Kenapa 

kalian langka ziarah kemari? Jawab Ubaid: "sebab  tuntunan,  

 

Artinya: ”Ziarahlah jarang-jarang, agar bertambah cinta”.  

 

Lalu Ibnu Umar berkata: "Kami hentikan kelakar ini, dan ceriterakan tentang amalan 

Rasulullah yang sangat berkesan? Jawabnya: "Sebetulnya, semua amalan beliau $£ 

itu berkesan, tapi ada yang paling berkesan yaitu: "Pada suatu malam beliau masuk 

ke tempat tidur dan merapatkan badannya dengan badanku, lalu bersabda: "Hai 

'Aisyah, kau mengizinkan aku beribadat kepada Tuhanku? Aisyah menjawab: 

Sungguh saya sangat senang berdekatan dengan Baginda, namun  saya tidak bisa 

menolak kesenangan Baginda. Kemudian beliau bangun ke tempat wudu, tegak 

sambil menangis hingga air matanya membasahi pangkaannya, sesudah  selesai salat 

berbaring miring ke kanan, meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanannya, hingga 

air matanya membasahi tanah. Sesudah azan Subuh Bilal datang, beliau  tengah 

menangis, ditanya: "Kenapa ya Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni segala 

dosamu (terdahulu ataupun mendatang)? Jawabnya: "Tidakkah aku wajib bersyukur 

dan kenapa tidak menangis, padahal semalam telah diturunkan kepadaku, ayat 

sebagai berikut:  

 

Artinya:  

”Bahwasanya dalam kejadian langit-bumi, dun berguntinya malam dengan siang itu 

suatu bukti Kebesaran dun Kekuasaan Allah bagi manusia yang berpikir (yakni) 

mereka yang selalu mengingatNya, baik saat  tegak berdiri, duduk, atau berbaring 

dan selalu memperhatikan kejadian langit-bumi, hingga berdoa, "Hai Tuhan, Engkau 

tiduk menciptakannya dengun sia-sia, Muha Suci Engkau ya Tuhan, selamatkanlah 

kami dari siksa neraka”. (Ali Imran 190-191).  

 

Kemudian beliau bersabda:  

 

559 Tanbih al-Ghafiln 

 

Artinya:  

”Celaka atau rugilah orang yang membaca ayat ini, namun  tidak memikirkannya”.  

 

Diterangkan bahwa: "Orang yang melihat bintang-bintang dan memikirkan Kebesaran 

Tuhan selaku Penciptanya, lalu membaca:  

 

Artinya:  

”YaTuhan, Engkau tiduk sia-sia menjadikan semua itu, Maha Suci Engkau, maka 

jauhkanluh kami duri siksa neraka”.  

 

Maka baginya diberi pahala sebanyak bintang di langit.  

 

Amir Qays berkata: "Yang paling senang di akhirat, yaitu: "Orang yang paling lama 

menderita kesusahan di dunia. Dan yang paling banyak tertawa di akhirat yaitu: 

"Orang yang banyak menangisnya (di dunia) sebab  takut Allah. Dan yang paling 

ikhlas imannya di hari Kiamat, yaitu: "Orang yang sering memikirkan kejadian dunia 

ini.  

 

Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda-k, Rasulullah  bersabda: "Di 

antara manusia ada yang menjadi pembuka kebaikan (pemberantas kejahatan), dan 

dengan itu mereka memperoleh pahala. Sebaliknya di antara. manusia, ada yang 

menjadi perintis kejahatan (penghalang kebaikan), bagi mereka sangat besar 

tanggungan dosanya. Maka sangat beruntung orang yang dijadikan ” Perintis 

kebaikan (pembasmi kemungkaran), dan berpikir sesaat bagiku lebih baik daripada 

bangun semalam suntuk”.  

 

A'masy dari Amr Murrah, katanya: ”Nabi  melewati suatu kaum tengah bertafakkur, 

lalu beliau bersabda:  

 

Artinya:  

”Berpikirlah tentang mukhluk, jangun memikirkan Zat Mluh, pasti kalian binasa”.  

 

 

560 Tanbih al-Ghafiln 

Hisyam Urwah dari ayahnya, Rasulullah  bersabda: "saat  setansetan menggoda 

kamu, ia bertanya: "Siapa yang menciptakan langit? Jawabnya: Allah, Lalu: "Yang 

menjadikan bumi? Dijawab: ”Allah, Kemudian ”Yang menciptakan Allah? Maka saat  

merasa demikian, segeralah berkata: "Aku beriman kepada Allah dan RasulullahNya”.  

 

Rasulullah  bersabda:  

 

Artinya:  

”Tufakkur sesaat yaitu  lebih utama daripada ibadat setahun”. (Al Hadis)  

 

AJ Faqih menjelaskan: "Jika seseorang menghendaki keutamaan tafakkur, maka 

berpikirlah 5 perkara, yaitu,  

 

1. Memikirkan bukti (tanda) Kekuasaan Allah  

2. Memikirkan nikmat pemberianNya.  

3. Memikirkan pahala yang Dia janjikan.  

4. Memikirkan hukuman atau siksaNya.  

5. Memikirkan hal-hal yang diridai dan dimarahi oleh Allah.  

 

1. Yang dimaksud bukti KekuasaanNya, yaitu: "Kekuasaan Allah dalam menciptakan 

langit-bumi, terbit-terbenamnya matahari, pergantian siang dan malam, dan kejadian 

manusia itu sendiri. Sebagaimana FirmanNya:  

 

Artinya:  

”Di bumi (ada) bukti-bukti Kebesaran Kekuasaan Allah bagi yang mevakinkan dan 

juga dalum dirimu, apakah kamu tidak memperhatikan?”. (Dzurriyat 20-21)  

 

Maka dengan memikirkan bukti-bukti tersebut orang semakin bertambah maarifat dan 

meyakinkanNya.  

 

2. Yang dimaksud nikmat pemberianNya, yaitu: Nikmat lahiriyah dan batiniyah, seperti 

tangan, kaki dan gerakannya, kecantikan atau ketampanan muka, mulut dan lain-lain. 

Maka dengan memikirkan nikmat-nikmat tersebut seseorang menjadi (timbul) 

berperasaan cinta kepada Allah .  

 

561 Tanbih al-Ghafiln 

 

3. Yang dimaksud pahala, yaitu: Yang dijanjikan bagi para wali atau kekasihNya, 

dengan memikirkan seperti ini, mendorong seseorang tekun, rajin dan tangkas 

melakukan ibadat atau taat kepadaNya.  

 

4. Yang dimaksud hukuman atau siksaNya, yaitu: "Yang telah diancamkan 

(diperingatkan) pada orang-orang kafir, maka dengan demikian, timbul rasa takut, dan 

ringan menjauhi segals laranganNya.  

 

5. Yang dimaksud dengan hal-hal yang diridai atau dimarahi olehNya, yaitu:” saat  

dosa-dosanya ditutupi oleh Allah, tidak keburu disiksa, malahan diseru agar bertaubat, 

maka dengan memikir pada yang demikian ini, timbul rasa malu kepadaNya.  

 

Dan jika seseorang (manusia) memikirkan 5 perkara tersebut di atas, maka termasuk 

manusia-manusia yang disebut dalam hadis Nabi : "Berpikir sesaat, yaitu  lebih 

utama daripada ibadat setahun”. Dan perlu diingat: "Jangan memikirkan selain 5 

perkara tersebut di atas, sebab  memikirkan lain-lain, hanya berupa was-was belaka 

(dari setan).  

 

Nasihat seorang bijak (Ahli Hikmah), pikiran jangan dipakai memikirkan 2 perkara, 

yaitu:  

 

1. Kemiskinan, akibatnya menjadi kacau (sedih) dan membangkitkan kerakusan harta.  

 

2. Perbuatan si penganiaya (pada dirimu), akibatnya hati menjadi keras penuh dengki 

untuk tinggal di dunia, dan menyenangkan kamu dalam mengumpulkan harta dunia, 

amalnya ditunda-tunda, sampai melupakan akhirat.  

 

Pokok wira'i yaitu: "Memelihara perasaan hati dari memikirkan halhal yang bukan 

urusan atau kepentingannya sendiri (tidak mencampuri urusan lain). Maka jika akan 

menyimpang pada yang demikian itu, segera dibelokkan pada urusannya sendiri, hal 

ini disebut jihad yang utama, dan orang yang tidak mampu melakukan hal seperti ini 

(di luar salat), maka di dalam salatpun ia tidak mampu mengendalikan perasaannya. 

(setengah tu